part 42

2.8K 75 3
                                    

Angga menidurkan Adam di ranjang dengan perlahan

"Selamat bobo anak baba" ucap Angga mencium kening Adam

" Nga,kamu nggak ganti  baju dulu" ucap Zara mendudukkan dirinya di samping Angga

"Kamu dulu aja Ra, aku masih cape" ucap Angga membaringkan tubuhnya

"Yaudah aku duluan " ucap Zara memasuki kamar mandi

Setelah selesai menganti pakaiannya Zara keluar dari kamar mandi
"Nga, aku ke bawah dulu yah mau bikin susu"  di angguki oleh Angga " jangan tidur dulu, ganti baju" ucap Zara semebelum keluar kamar

"Iya" ucap Angga ke kamar mandi setelah selesai Angga langsung merebahkan tubuhnya dan tertidur di samping Adam Karena tidak kuat menahan ngantuk

***
"Zaratun lagi apa Lo" ucap kyla

"Apaan sih bikin kaget aja"

"Kalau orang nanya tuh di jawab" ucap kyla mengambil air dingin

"Lo nggak liat gue lagi apa" ucap Zara yang sedang mengaduk susunya

"Lagi ngaduk susu"

"Pinter nah itu tau" ucap Zara meminum  susunya tanpa menyisakan satu tetes pun

"Aus apa doyan Lo" ucap kyla yang melihat adiknya meminum susu begitu cepat

"Dua-duanya biar anak gue sehat, ngak kaya Lo cacingan" ucap Zara mengelap bibirnya dengan tisu

" sekate-kate yah,Lo tuh yang cacing badan loh kecil kaya gitu" ucap kyla tidak terima dengan tuduhan adiknya itu

"Ya jelas gue mah kecil juga lagi ngidam + nyusuin, lah Lo sekali makan 3 piring tapi ngak gendut-gendut apa itu namanya kalau ngak cacingan" ucap Zara menjulurkan lidahnya

"Lo yah , sini ribut sama gue" ucap kyla menggulung lengan bajunya, dan siap untuk baku hantam dengan Zara

"Ayo siapa takut, gue gak takut yah sama Lo" ucap Zara menantang

"Ayo 12.....3" Zara dan kyla langsung berteriak berpelukan karena seketika semua menjadi gelas pas hitungan ketiga

"Ca,, gelap" ucap Zara memeluk kyla

"Ih apaan sih Lo, meluk-meluk gue" ucap kyla melepas pelukan Zara

"Tapi gue takut ca" ucap Zara yang ingin menangis

"Cengeng Lo, udah diem di sini awas jangan kemana-mana nanti loh ke sandung lagi jatoh kan ribet urusannya, gue mau nyalain lilin dulu" ucap kyla meninggal Zara

"Ca buruan gue takut nih" ucap Zara sedikit teriak

"Eeaaaa.... eaaaaa" tangisan Adam terdengar sampai bawah

"Ca udah ada belum, aduh mana Adam nangis lagi"ucap Zara  gelisah,

"Bentar belum ketemu ini lilinya" ucap kyla yang masih sibuk mencari lilin

"Udah ah gue ke atas aja deh, Adam kasian masih nangis aja, kayaknya Angga tidur deh" ucap Zara namun baru satu langkah kakinya tersandung kaki meja

"Awwwww" ucap Zara berteriak saat dirinya terjatuh

Kyla yang mendengar teriakan Zara langsung menghampiri Zara "astaghfirullah kamu kenapa zar" ucap kyla membantu Zara untuk berdiri

"Ca sakit hiksss" ucap Zara menangis

Tak lama lampu pun nyala

"Ra,,,kamu kenapa" ucap Angga panik menghampiri Zara dengan mengendong Adam

"Tadi dia ke sandung meja" ucap kyla

"Ya Allah ra, kita ke rumah sakit sekarang" ucap Angga panitia saat melihat darah mengalir dari kakak istrinya

"Kenapa ko ribut-ribut" ucap mamah dan papah menghampiri mereka

"Zara ke sandung meja mah" ucap kyla

"Pah siapin mobil pah" ucap marsalinda

" Kak caca aku nitip Adam" ucap Angga memberikan Adam ke kyla

"Iya, kamu bawa Zara ke rumah sakit buruan

"Nga sakitnya hiksss" ucap Zara menangis

"Tahan yah, kita ke rumah sakit sekarang" ucap Angga mengendong Zara dan membawanya ke dalam mobil

"Ayo pah, kasian Zara" ucap Angga panik

"Ehh bentar mamah ikut" ucap mamahnya memasuki mobil

"Aku ngak kuat,,, hikssss gimana sama Dede bayinya nga" Zara memeluk Angga dan meremas bajunya

"Kamu tenang Ra, bentar lagi kita nyampe" ucap Angga mencium Zara

"Tapi ,,,Ng,,,,a" ucap Zara lemah

"Istighfar Ra,,, heyy" ucap Angga panik menepuk-nepuk pipi istrinya

"Ayo ngak kita udah nyampe" ucap papahnya membuka pintu mobil

Angga dengan tergesa-gesa memasuki rumah sakit

"Suss tolong istrinya saya sus" ucap Angga sedikit berteriak

Tak lama suster pun datang dengan membawa kursi roda dan langsung membawa Zara ke ruang UGD

Kini hanya ada Angga dan orang tua Zara di luar menunggu harap-harap cemas

"Kamu harus banyak berdoa nak, semoga ngak terjadi apa-apa sama Zara dan bayi kamu" ucap papahnya menepuk pundak Angga..

"Iya pah aminn" ucap Angga menunduk

Clek
Pintu UGD terbuka dan menampakkan Dokter yang menangani Zara

.

.

.


.

Bersambung

Keluarga kecil zaranggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang