Tak terasa kini usia kandungan zara sudah menginjak usia 9 bulan, tinggal menghitung hari untuk bertemu dengan anak keduanya yang berjenis perempuan dari hasil USG bulan kemarin
Zara mengelus perutnya yang begitu besar seraya menatap anaknya yang tengah asik bermain bersama babanya
Zara masih tak menyangka usia pernikahanya kini sudah menginjak 2 tahun lebih, sudah banyak suka duka yang ia lewati bersama suaminya
bukanlah hal yang mudah untuk zara dan angga untuk sampai di titik ini, tapi alhamdulillah mereka mampu melewati setiap cobaan yang menerpa keluarga kecilnya
"kenapa ma, perutnya sakit" tanya angga menghampiri istrinya yang tengah duduk di sofa
"nggak kok ba" ucap zara
"mama" ucap adam sedikit berteriak menghampiri zara
"apa sayangnya mama, sini nak" ucap zara merentangkan tanganya menyambut anaknya
"sini sama baba" ucap angga ingin membawa anak pertamanya ke dalam gendonganya namun adam menolaknya
"no,no mama aja" ucap adam memeluk zara dengan erat
"sombong giliran ada mama nggak mau sama baba,, hayo baba kelitikin nih" ucap angga menggelitik anaknya hingga membuat adam tertawa dengan lepas
"udah ah ba, kasian anaknya" ucap zara menghentikan anak dan suaminya yang sedang bercanda
"cape nggak" tanya angga kepada anaknya
"no..no" ucap adam menggelengkan kepalanya, bahwa dirinya tidak merasakan cape
Terkadang zara dibuat pusing oleh tingkah anak dan suaminya jika sudah bertemu,,, apalgi adam tipe anak yang senang sekali jika di ajak bermain,,,
Apapun perkataan dan larangan zara akan mereka hirukan saat asik bermain, jika adam dan angga bertemu maka rumah ini akan terasa ramai
"iyalah no...no orang asik main orangnya, mandi yu udah sore" ucap zara mengelus kening anaknya yang berkeringat
"no..no mama, baba ja" ucap adam menolak untuk di mandikan oleh mamanya melainkan dia memilih untuk di mandikan oleh babanya
"yaudah sana ba, mandi sekalian mandiin anaknya aku mau masak dulu" ucap zara
"oke let's go, kita mandi" ucap angga membawa anaknya ke dalam gendonganya hingga membuat adam tertawa
"gooo" ucap adam sedikit berteriak hingga tertawa
"mandi yang bener jangan sambil becanda" ucap zara menatap suaminya yang mulai melangkahkan kakinya menuju kamar mandi
"siap mama" ucap angga memberikan hormat kepada istrinya yang di ikuti oleh anaknya
"iap mama" ucap adam tertawa
Zara hanya mampu menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku suami dan anaknya
Setelah makan malam bersama keluarga kecilnya kini zara tengah membaringkan tubuhnya yang terasa begitu lelah
Bagaimana tidak lelah semua pekerjaan rumah dan mengurus anak dia lakukan seorang diri,,
"bun,,, bunda" panggil angga yang kini tengah berada di ruang keluarga bersama adam
"apa sih ba" ucap zara sedikit berteriak
"sini dulu" ucap angga
Akhirnya mau tidak mau zara terpaksa bangun dari rebahanya,,, tidak bisakah anak dan suaminya membiarkan dirinya untuk rebahan sebentar saja
Apa-apa memanggil dirinya,,, huhh..
Nasib jadi seorang ibu dan istri ya seperti ini harus siap dikala mereka membutuhkan kapanpun ituwalaupun terkadang rasanya ingin marah, tapi mau gimana lagi ini sudah kewajibanya

KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga kecil zarangga
Teen Fictionkejadian saat malam itu menghancurkan masa depan sepasang seorang remaja, hingga mau tidak mau mereka harus menjalani ini semua