"Suss tolong istrinya saya sus" ucap Angga sedikit berteriak
Tak lama suster pun datang dengan membawa kursi roda dan langsung membawa Zara ke ruang UGD
Kini hanya ada Angga dan orang tua Zara di luar menunggu harap-harap cemas
"Kamu harus banyak berdoa nak, semoga ngak terjadi apa-apa sama Zara dan bayi kamu" ucap papahnya menepuk pundak Angga..
"Iya pah aminn" ucap Angga menunduk
Clek
Pintu UGD terbuka dan menampakkan Dokter yang menangani Zara"Dok gimana sama anak saya" ucap mamahnya Zara
"Maaf Bu pak, saya sudah berusaha untuk menyelamatkan bayinya, tapi Allah lebih sayang dia" ucap dokter menjelaskan
"Maksud Dokter apa" ucap Angga
"Maaf pah istri bapak keguguran" ucap Dokter
Mamah Zara menangis di pelukan suaminya
"Udah mah, istighfar" ucap papahnya Zara
"Saya boleh masuk dok" ucap Angga
"Silahkan pak, tapi pasien belum siuman mungkin sebentar lagi, saya permisi" ucap dokter berlalu dari hadapan Angga
"Makasih dok" ucap Angga memasuki ruang rawat istrinya
Angga duduk di samping Zara dan menatapya yang sedang berbaring lemah dengan jarum infus di tangannya
#angga
Ya Allah cobaan apa lagi ini, bagaimana aku menjelaskan kepada Zara kalau anak kedua kita sudah tidak ada,"Ya Allah nak, cepat sadar sayang" ucap mamahnya menangis memegang tangan anaknya
"Eunggg" lenguh Zara tersadar
"Ra, alhmdllh kamu udah sadar, mau apa Ra minum iya aku ambilin yah" ucap Angga yang ingin mengambil air putih, namun Zara menahannya
"Jangan nga, aku ngak aus ko"
"Alhamdulillah kamu udah sadar nak , ada yang sakit nga" tanya mamah
"Ngak ko mah, mah, nga, bayi kita gpp kan"ucap Zara menatap Angga mamah dan papah Secara bergantian
"Ayo jawab kenapa pada diem, anak aku gpp kan"
"Ra, anak kita udah ngak ada" ucap Angga pelan
"Nggak, kamu pasti bohong kan, jawab nga, jawab hiksss" ucap Zara menarik baju Angga dan menangis histeris
"Ra,, kamu nggak boleh gini sayang" ucap Angga memeluk Zara agar sedikit tentang
"Hikssss kamu bohong kan nga, hiksss sayang kenapa kamu ninggalin mama nak" ucap Zara menangis lemah
"Udah sayang, ikhlas kan biar dia tenang" ucap mamahnya ikut menangis
"Iya nak, mungkin Allah lebih sayang dia, dia udah tenang di surganya Allah nak" ucap papahnya
"Ini semua salah aku hiksss"
"Udah ra, ini bukan salah kamu"
"Coba kalau aku hiksss denger omongan Caca pasti dia masih ada nga"
"Stop nyalahin diri kamu sendiri Ra, Sekarang istirahat yah" ucap Angga menyelimuti Zara
Zara hanya bisa menangis ,dia menyesal ,ia merasa belum menjadi ibu yang baik, sehingga tidak bisa menjaga calon anak keduanya itu
"mamah sama papah pulang aja, biar Angga yang jagain Zara di sini" ucap Angga kepada mertuanya
"Kamu gpp cuman berdua" ucap mamahnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga kecil zarangga
Teen Fictionkejadian saat malam itu menghancurkan masa depan sepasang seorang remaja, hingga mau tidak mau mereka harus menjalani ini semua