Jam menunjukkan pukul setengah 4 ,Zara terbangun saat mendengar tangisan anaknya
"Eaaaaa eaaaaa eaaa"
"Iya sayang mau apa nak, Mimi yah" ucap Zara menyusui Adam
Namun baru juga Adam menghisapnya Zara langsung berteriak
"Awwww sakit " karena kaget Zara langsung menarik putingnya dari mulut Adam
Adam pun kembali menang kencang
"Eaaaaa eaaaaa eaaa"
Angga pun terbangun mendengar teriakan istrinya dan tangisan anaknya
"Kenapa sih Ra" tanya Angga dengan suara parau
"Sakit tau hikss, hikss " Zara menangis kesakitan
Angga merubah posisinya menjadi duduk
"Uhhh sayang, sayang" Angga mengambil Adam dan menggendongnya
"Sakit kenapa sih" tanya Angga kepada istrinya
"Putingnya sakit,,, kamu kasih Adam susu formula deh, ini perih banget" ucap Zara yang masih merasakan sakit
"Yaudah, Adam aus yah baba bikinin susus dulu yah, Adam di sini yah sama mama" ucap Angga mengecup Adam dan keluar dari kamar
"Maafin mama yah,, Adam minum susu formula dulu yah nak" zara mencium anaknya
Adam pun merengek karena merasa aus
Zara menaruh Adam di bouncernya dan memberikan mainannya agar tidak menangis
" Mama nyanyiin sholawat yah" ucap Zara
"Ya Habibi Qolbi,,,," belum selesai Zara bersholawat
Angga datang menghampirinya dengan sebotol susu di tangannya
"Nih Miminya" ucap Angga ikut duduk di samping Zara
"Sini biar aku yang pegangin" ucap Zara
Adam langsung menghisap susunya dengan kuat
"Wisss jagoan kasian keausan" ucap Angga tersenyum
"Eh ma, ko bisa sakit sih itunya"
"Iya aku juga ngak tau, bengkak jadi kalau di hisap Adam tuh sakit" ucap Zara menjelaskan
"Yaudah nanti ke dokter yah, kita periksa"
"Iya eh sekarang udah jam berapa ba" tanya Zara
Angga langsung menoleh ke arah jam yang ada di ding-ding kamarnya
"Udah jam 4 lewat ma" jawab Angga
"Yaudah nih pegangin dotnya adam, aku mau beresin keperluannya Adam dulu"
Zara langsung beranjak dari duduknya dan membereskan keperluan Adam dan dirinya
Adam melepas dotnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga kecil zarangga
Novela Juvenilkejadian saat malam itu menghancurkan masa depan sepasang seorang remaja, hingga mau tidak mau mereka harus menjalani ini semua