Kini Angga sedang berada di halaman rumahnya
Menikmati hembusan angin, yang mulai menusuk pori-pori kulitnya
Tiba-tiba ada seseorang yang memeluknya dari belakang, secara otomatis Angga membalikkan tubuhnya, dan tersenyum
"Ko di sini sih hmm, tadi katanya ngantuk" ucap Angga mengelus kening istrinya
"Nggak ko, kamu marah yah sama aku" ucap Zara menatap wajah suaminya
Bukanya menjawab Angga malah melepaskan pelukan Zara dan duduk di kursi yang ada di sana
Zara yang melihat Angga seperti itu, tiba-tiba air matanya menetes begitu saja
"Duduk sini samping aku" ucap Angga menepuk kursi kosong di sampingnya
Dengan perlahan Zara pun duduk di samping Angga
Angga meraih tanggan Zara dan menghapus air matanya
" Ko nangis sih, heyy dengerin aku, aku tuh nggak marah sama kamu, tadi aku cuman becanda sayang" ucap Angga menghapus air mata Zara yang menetes lagi
" Beneran" tanya Zara menatap Angga
"Iya, tapi kalau kamu mau ayoo aku siap" Angga tersenyum dan menaikkan satu alisnya
"Ihhh Angga mah" Zara memukul dada angga pelan dan memeluknya
"Hahaha aku becanda sayang, eh Adam masih bobo yah"
"Hmm"ucap Zara yang masih memeluk suaminya
"Masuk yu" ajak Angga
"Nggak mau sini aja" Zara makin erat memeluk suaminya
"Manjanya mulai deh" Angga tersenyum
" Kamu nggak suka kalau aku manja sama kamu" Zara langsung melepaskan pelukannya
" Aku suka ko kamu manja kaya gini, jadi ke inget waktu kita sekolah dulu"ucap angga mengelus rambut Zara
"Iya yah, aku jadi kangen deh, masa-masa dulu" Zara tersenyum membayangkan betapa indahnya masa-masa sekolah dulu, yang hancur seketika karena kecerobohan mereka dulu"Nah mumpung Adam masih bobo, kita pacaran aja dulu di sini, kalau udah punya anak susah tau berdua'a kaya gini" Angga merangkul Zara
" Bisa aeee suamiku" Zara mengecup kilat pipi suaminya
"Mulai berani yah sekarang" Angga terkekeh
"Kenapa emang nggak boleh kan udah halal"
"Hahaha boleh ko bebas kamu mah"
"Angga" tanya Zara
"Apa Ra"
"Aku pengen deh, kaya caca"
"Maksudnya" tanya Angga tidak mengerti maksud istrinya itu
"Iya aku pengen kaya Caca, kuliah di kampus impian, tinggal di Korea duhh pasti banyak opa-opa yang ganteng di sana" Zara membayangkan kalau ia menjadi kyla kakaknya yang kuliah di Korea pasti bahagia
Angga hanya tersenyum menanggapi uncapanya istrinya itu
Iya mengerti apa maksud istrinya sekarang, memang sejak sekolah dulu Zara selalu mendamba-dambakan bahwa ia suatu saat nanti akan kuliah di Korea dan tinggal di sana
Namun, kenyataan ia sekarang harus berakhir menjadi seorang ibu, ya itu karena ulahnya, Angga merasa bersalah karena sudah menghancurkan masa depan orang yang sangat ia cintai
"Siapa tau aku ketemu sama suami-suami aku yang di Korea, suatu saat nanti Adam harus kuliah di sana" ucap Zara yang masih berandai-andai
" Suami kamu kan aku Ra" ucap Angga menatap zara
"Ih kamu kan suami aku yang di sini, kalau yang di Korea beda lagi, kapan yah aku bisa ketemu Jimin"
"Iya deh iya" ucap Angga datar
"Angga" tanya Zara lagi
"Hmm" ucap Angga
"Nanti suatu saat aku bisa nggak yah ke Korea" Zara menatap Angga
"Hmm"
"Jawab dong ba, dari tadi jawabannya hmm hmm aja" Zara mengguncang lengan Angga
"Mungkin" ucap Angga
"Ko gitu sih jawabannya"
"Ya aku harus ngejawab apa" tanya Angga
"Taun ah aku sebel sama kamu" ucap Zara meninggalkan Angga
Angga hanya mengusap mukanya kasar
"Kenapa sih Ra lagi-lagi kamu bahas Korea, aku tau Korea adalah impian kamu dari dulu tapi maaf Ra aku mungkin nggak bisa biarkan kamu buat pergi ke sana, karena di sini ada Adam yang harus kamu rawat dan sayangi"
..
.
.
.
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga kecil zarangga
Teen Fictionkejadian saat malam itu menghancurkan masa depan sepasang seorang remaja, hingga mau tidak mau mereka harus menjalani ini semua