Sudah 1 minggu, Angga dan Zara pisah rumah
Zara tetap dengan pendiriannya yaitu ingin berpisah dengan suaminya, walaupun sebenarnya dia tidak tega saat melihat anaknya Adam yang selalu memanggil nama Babanya,
Bukanya tidak tega ,tapi Zara sudah terlanjur sakit hati dengan perlakuan suaminya itu
Dan hari ini Zara akan ke kantor pengadilan agama Jakarta untuk mengajukan gugatan cerai untuk suaminya
"Mah, Zara nitip Adam yah" ucap Zara Kepada mamahnya sambil menyerahkan Adam ke pangkuan mamahnya
"Kamu udah yakin sama putusan kamu nak, pikiran lagi mamah mohon , pikirin juga nasib anak-anak kamu nanti" ucap mamahnya
"Zara udah yakin ko mah, insyaallah Zara mampuh menghidupin anak-anak Zara Tampa Babanya, nanti setelah lahiran Zara akan cari kerja mah" ucap Zara dengan penuh yakin
"Yaudah gimana kamu aja, tapi mamah berharap ini semua nggak terjadi"
"Iya mah doa'in aja yang terbaik buat Zara ,dan anak Zara"
"Pasti sayang mama selalu ngedo'ain yang terbaik buat kamu dan cucu mama" ucap mamahnya mengelus rambut Zara dengan sayang
"Adam sama Oma dulu yah nak, mama keluar dulu sebentar sayang jangan nakal yah sama Oma" ucap Zara mencium kening anaknya cukup lama
"Mamama" ucap Adam mengelus pipi Zara
"Iya sayang ,mama tinggal dulu yah"
"Kamu sendirian aja zar,atau mau papah Antar" tanya papahnya
"Zara di anter sama Caca pah, papah di sini aja sama mama kasian mama nanti kerepotan ngurusin 3 bocah " ucap Zara di akhiri kekehanya
"Kamu tau aja zar" ucap mamahnya tertawa
"Yaudah Caca nya mana ko belum turun" ucap papahnya
"Tau tuh lah lama banget" ucap Zara
"Apa Lo pasti lagi ngomongin gue yah" ucap kyla yang baru saja turun dari lantai dua
"Ih PD, Lo lama banget sih, keburu siang nih ca, nanti macet" ucap Zara mengomel
"Cerewet banget sih Lo, yaudah ayo berangkat" ucap kyla sedikit sewot
"Yaudah mah,pah Zara sama Caca pamit yah assalamualaikum" ucap Zara mencium tangan kedua orang tuanya di ikuti oleh kyla
"Iya walaikumsalam, hati-hati nak" ucap kedua orang tuanya
..
.
Sedangkan Angga sudah satu Minggu ini ia hanya berdiam diri di rumah
Iya sangat sangat menyesali perbuatannya selama ini, ia kangen Susana seperti dulu lagi yang biasanya di pagi hari selalu di ributkan dengan tangisan atau ocehan anaknya dan istrinya yang kerepotan
Tetapi sekarang hanya ada keheningan yang menemani hari-harinya
"Adam baba kangen sama kamu nak, baba harap kita bisa kumpul lagi kaya dulu nak maafin baba yah sayang" ucap Angga tak kerasa air matanya turun begitu saja
Tanpa ia sadari ternyata sedari tadi ada seorang perempuan paruh baya yang sedang memperhatikannya
Perlahan kaki perempuan paruh baya itu mendekatinya dan memeluknya
"Sabar yah nak ,ibu yakin semuanya akan baik-baik aja seperti dulu lagi, kamu harus berusaha buat meyakinkan hati Zara, kalau kamu sudah bener-bener menyesal dan akan memperbaiki semuanya" ucap ibunya
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga kecil zarangga
Novela Juvenilkejadian saat malam itu menghancurkan masa depan sepasang seorang remaja, hingga mau tidak mau mereka harus menjalani ini semua