Laki-laki dengan kaki panjangnya melangkah lebar menyusuri lorong gelap di suatu bangunan. Jubah hitam yang melekat di badannya dan iris mata berwarna biru laut yang terus berjaga-jaga bak predator yang akan di serang oleh binatang buas lainnya.
Kakinya terus memacu lebih cepat saat ia menemukan titik cahaya di ujung lorong.
Ia berlari cepat seolah tak sabar ingin menemui sosok di balik pintu berlogo di depannya. Matanya menatap pintu di ujung lorong dengan tatapan datar.
Pintu kayu yang terdapat satu lampu penerangan di atasnya dengan keadaan gelap di sepanjang lorong.
Ceklekk. Pintu terbuka, ia mengedarkan pandangan nya mencari seseorang yang ingin ditemui.
Matanya ia sipitkan saat melihat bayangan yang berjalan mendekat dari ruangan gelap tanpa penerangan sama sekali.
Sosok itu berdiri tak jauh darinya hanya berjarak meja yang membatasi ruang gerak mereka di tengah-tengah.
"Gio, kukira kau tidak akan datang," ujar seseorang di gelapnya ruangan. Mata biru itu bahkan tampak menyala di dalam ruangan gelap yang minim akan cahaya.
Gio tersenyum miring. "Menjauhlah, dia berada di genggamanku sekarang." Peringat Gio dengan mata menajam.
Keadaan sekitarnya gelap gulita, memungkinkan mata elang berwarna biru laut itu kini tengah menatap intens sosok lawan bicaranya.
Laki-laki itu tertawa remeh. "Hahaha, semudah itu? Apa kau yakin ia tidak akan pergi setelah mengetahui semuanya?"
Gio mengeraskan gumpalan tangan, rahangnya mengeras serta tatapan tajamnya bak pisau yang siap menerkam mangsanya.
BRAK!
"Bajingan!" Gio menendang meja di hadapannya yang kini hancur tak berbentuk.
Laki-laki di hadapan Gio tengah tersenyum puas saat ia berhasil memancing kembali sisi kejam Gio saat Adara berhasil menenangkan Gio dengan pesonanya.
Kini, ia akan membuat seorang Gio kembali menjadi sosok monster pembunuh kejam yang tak kenal kata kasihan.
"Aku bisa saja memberitahu segalanya pada Adara tentangmu. Yang menjadi pertanyaannya apakah kamu siap kehilangan gadis kesayanganmu itu?"
Zico Negra Raxtra. Laki-laki kejam yang tak memiliki hati, membunuh adalah hobby-nya, mengoleksi organ tubuh seperti mata, jari tangan dan kaki serta potongan kuping menjadi kesukaannya.
Laki-laki yang telah merubah Gio menjadi sosok sepertinya dan dalang di balik semua misteri yang Gio simpan dengan rapih.
Dengan kembalinya sosok Zico dikehidupan Gio dan Adara, memungkinan hal terburuk yang selama ini Gio takuti akan terjadi.
Shit! Ia ceroboh dalam meletakan sinyal lokasi. Keberadaan dirinya dan Adara terdeteksi dengan sempurna setelah Gio berusaha menyembunyikan Adara.
Zico memasukan kedua tangannya ke dalam saku, matanya menatap remeh sosok Gio yang kini tengah menahan ledakan amarahnya yang siap membunuh satu sama lain.
"Well, sejauh apa pun kau bersembunyi—kau terlalu rendahan untuk sekedar melawanku." Zico menaikan satu alisnya, matanya dengan instens menatap jubah hitam yang Gio gunakan.
"Kau bahkan masih menggunakan jubah berlogo YZ dan topi bulat buatan Jepang," lanjut Zico.
Yakuza adalah mafia terkemuka asal Jepang yang namanya telah mendunia. Syarat utama untuk menjadi anggota Yakuza adalah meninggalkan keluarga, lalu mengucap sumpah setia pada kelompok ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
しぬ SHINU (COMPLETED)
Mystery / Thriller❝Maaf berarti kalah, dan yang kalah harus mati!❞ Semua orang mengenalnya sebagai monster pembunuh. Namun bagiku, dia adalah sosok pelindung. Manusia pencabut nyawa itu terperangkap dalam prinsipnya sendiri. Akankan Adara dapat menaklukkan monster te...