Sebelum menghancurkan musuh, kenali dulu sisi lemah dari musuh.
****
Selena Marqueza. Wanita cantik berparas tegas itu berjalan dengan gaya angkuh disepanjang lorong sebuah apartement terkenal di Italy. Ia mengenakan jaket levis dengan tulisan YZ dibagian punggung, dan juga celana jeans dan sepatu boots.
Mungkin sebagian pria yang tak sengaja berpapasan dengan Selena menganggap wanita itu adalah wanita tercantik yang mereka pernah mereka lihat, dengan paras yang Selena miliki mampu mengikat banyak pria tampan, termasuk Jeffrey sang suami.
Ternyata dibalik jaket yang Selena kenakan terdapat 3 pistol Colt 1911, dan juga lima pisau lipat yang terletak disaku jeans belakang yang Selena gunakan. Aura mencekam, aura dingin, serta aura dendam mengelilingi tubuh Selena saat kakinya melangkah ketempat yang seharusnya ia hindari.
Selena tersenyum tipis sembari mengusap perutnya yang masih rata, "Kita lakukan apa yang harus kita lakukan baby, setelah itu beritahu daddy bahwa kau penyelamatnya." gumam Selena tersenyum tulus.
Langkah kakinya membawa Selena kesebuah pintu berwarna putih, dengan nomer kamar 501. Selena menarik nafas dalam-dalam, lalu menghembuskan perlahan. Benar kata Semion, ini terlalu bahaya jika dikerjakan sendiri, tapi Selena tidak mempunyai pilihan lain karena nyawa Ara, Gio, Jeffrey, dan juga Semion berada ditangannya kali ini.
Tok... Tok... Tok...
Selena menunggu pintu itu terbuka, tak perlu menunggu lama karena ternyata sosok pemilik kamar 501 sudah menunggu wanita itu datang untuk menemuinya.
"Hallo, Mrs. Selena Marqueza. Suatu kehormatan untuk seorang istri tuan Jeffrey Dahmer datang menemuiku."
Selena melemparkan tatapan tajam secara terang-terangan, pria gila yang haus akan kekuasaan itu rupanya membangkitkan Yardies yang seharusnya sudah mati ditangan Yakuza. Yardies yang dulu dipimpin oleh Vregard kini telah bangkit kembali dengan niat satu, menghancurkan Yakuza.
"Lucky."
Selena tersenyum miring, menatap Lucky yang masih berdiri diambang pintu tanpa menyuruhnya masuk.
"Kau dalang dibalik semua ini bukan?" tanya Selena to the point karena ia tak punya cukup waktu untuk berbasa-basi.
Lucky masuk kedalam apartement diikuti Selena dibelakangnya, senyum miring terangkat disudut bibir pria itu tanpa sepengetahuan Selena.
"Ya."
Selena mengangguk, benar dugaanya. Lucky Luciano Raxtra, dalang dibalik penculikan Ara, penghasut keji yang mampu membuat seseorang terlihat jahat dimata orang, otak licik namun tak cukup pandai untuk membuat permainan. Karena Selena mengetahuinya duluan.
"Kekuasaan? Uang? atau nyawa?" sebuah pilihan yang Selena utarakan pada pria tak tahu malu, pria pengkhianat yang paling keji sebenarnya, bermuka dua, padahal Lucky sudah Jeffrey biarkan untuk tetap hidup.
"Kehancuran."
Ucapan Lucky mengundang sisi iblis dalam diri Selena bangkit, lima pisau mungkin akan berguna untuk mengoyakkan satu wajah tak berguna.
"Siapa yang ingin kau hancurkan?"
Lucky melipat kedua tangan didepan dada, dengan gaya yang sok berkuasa ia mengatakan, "Kalian."
Pemain terbaik, tokoh antagonis terbaik yang pernah Selena temui, bersandiwara layaknya pendukung utama namun nyatanya penusuk ternama. Apakah pria itu tidak tahu malu? Tidak merasa berhutang budi kah pada Jeffrey yang sudah merelakan suntikan untuk menghidupkan Lucky?
KAMU SEDANG MEMBACA
しぬ SHINU (COMPLETED)
Mystery / Thriller❝Maaf berarti kalah, dan yang kalah harus mati!❞ Semua orang mengenalnya sebagai monster pembunuh. Namun bagiku, dia adalah sosok pelindung. Manusia pencabut nyawa itu terperangkap dalam prinsipnya sendiri. Akankan Adara dapat menaklukkan monster te...