5 Helikopter Sikorsky CH-53K King Stallion dengan maksimum kecepatan 170 knot sudah berjajar rapih dengan pilot yang tengah berdiri didepan masing-masing Helikopter.
Helikopter tempur dengan meriam M230 30mm, membawa 2 rudal anti-tank, 4 kali Stinger, granat dan rudal anti-radar sidearm.Persiapan yang sangat matang yang sudah Gio rencanakan untuk menghancurkan markas besar Yardies.
Gio melihat arloji di pergelangan tangannya dimana jejak Ara masih tepat berada dipulau kecil itu. Gio harap Ara tidak akan kenapa-napa.
Sebenernya, penyerangan ini cukup beresiko jika Ara berada disana. Satu rudal melesat tak sesuai perhitungan, nyawa Ara yang akan menjadi taruhannya.
70.000 anggota Yardies berada dipulau itu, dan mungkin mereka sudah menyadari akan ada serangan yang akan Gio lakukan, atau mungkin mereka tidak tahu sama sekali.
Jeffrey sendiri sudah menurunkan 40.000 anggota Yakuza untuk mengelilingi pulau itu. Ada yang diperintahkan bersembunyi dibawah air julukan predator bawah laut, di seberang pulau, dan ada pula yang bersembunyi dengan menyamar sebagai anggota Yardies.
Selain Jeffrey yang memiliki sifat licik, Gio tentu saja menjunjung tinggi nilai kepintaran logikanya. Masing-masing anggota yang sudah turun ke pulau kecil.
Gio sudah memastikan bahwa mereka menggunakan motor intercom atau dapat dikatakan sebuah alat yang dapat mengirim pesan tanpa harus menunjukan wajah.
Alat ini Gio rancang selama menjadi anggota Yakuza dan sudah bisa digunakan minggu lalu. Alat ini memanfaatkan kemampuan alami jam tangan untuk mengirimkan suara melalui earpiece.
Pesan bisa dikirim melalui transmiter jam untuk sampai atau langsung ke telinga anggota yang menggunakannya.
Saat suara rudal, dan granat jatuh secara bersamaan, earpiece rancangan Gio mampu mengurangi suara bising dari ledakan dan tembakan dan para anggota bisa fokus saling berkomunikasi satu sama lain untuk melanjutkan ke strategi selanjutnya.
Gio keluar dari mansion dengan jaket jas selutut dengan logo YZ berwarna hitam, kemeja button down, celana bahan dan sepatu kulit. Mata hitam pekat itu merinci setiap anggota Yakuza yang kini berjajar rapih dihalaman mansionnya.
Jeffrey dengan jas berwarna cream, celana bahan berwarna hitam, kemeja berwarna hitam serta jam tangan dengan merk rolex membuat pahatan Amerika-Jepang itu kental diwajahnya.
Mata hijau itu menyipit dengan bibir tersenyum hangat melihat Gio yang kini berjalan mendekat kearahnya.
Ia sangat menyanyangi Gio layaknya putranya sendiri, entah kenapa wajah Gio mirip sekali seperti putranya yang dulu sudah meninggal saat berumur 3 tahun. Anak Malang yang harus menjadi korban kebringasan kelompok Mafia lain.
"Bagaimana, sudah siap menjemput tuan putrinya?" Jeffrey terkekeh geli, mereka ingin bermain dengan darah bukan ingin tebar pesona. Tapi pakaian mereka seperti ingin melamar seorang gadis saja.
Gio menatap lekat-lekat wajah Jeffrey. "Apa lagi yang kita tunggu?" ucap Gio datar tampa ekspresi sedikit pun. Sedangkan Jeffrey menyengir tak berdosa.
"Kamu tidak akan menang, jika kamu tidak pernah memulai," bisik Jeffrey ditelinga Gio.
Jeffrey berjalan dengan santai menuju salah satu helikopter dengan kedua tangan dimasukkan ke saku celana. Tidak ingin memikirkan perkataan Jeffrey barusan, Gio berjalan dan menempatkan posisi duduknya tepat disebelah Jeffrey.
Gio dan Jeffrey memakai sabuk pengaman, dan headphone untuk meminimalisir suara baling-baling yang keras.
Pilot sudah memberi intruksi bahwa pesawat akan take off dalam hitungan mundur. Helikopter yang berisi Gio dan Jeffrey memimpin di paling depan, dan keempat Helikopter mengelilingi. Disebelah kanan satu, sebelah kiri satu dan belakang dua.
![](https://img.wattpad.com/cover/206262160-288-k17891.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
しぬ SHINU (COMPLETED)
Mystery / Thriller❝Maaf berarti kalah, dan yang kalah harus mati!❞ Semua orang mengenalnya sebagai monster pembunuh. Namun bagiku, dia adalah sosok pelindung. Manusia pencabut nyawa itu terperangkap dalam prinsipnya sendiri. Akankan Adara dapat menaklukkan monster te...