しぬ 43 : MANSION

7.7K 497 59
                                    

Apapun itu tentangmu, jika kamu senang maka aku akan senang.
Gio Zaxster


Sebuah mobil Maybach Exelero berwarna hitam berhenti tepat didepan mansion megah yang terletak diKota London. Gio yang sedari tadi tiduran dipangkuan Ara pun terbangun saat mereka sudah sampai, berbeda dengan sang istri yang ternyata sudah tertidur lelap.

Selintas pikiran kotor menyelimuti isi pikiran dari pria tampan itu, namun ia tepis mengetahui Ara masih kelelahan.

"Sayang..." panggilan lembut seraya mengusap pipi Ara menggunakan ibu jari milik Gio membuat sang empu melenguh karena tidurnya terganggu.

"Sudah sampai?"

"Sudah..." mata setajam elang itu tak henti-hentinya menganggumi sosok gadis cantik yang kini sudah resmi menjadi istrinya.

Ara meraih handle pintu mobil, kemudian ia turun sembari mengucek kedua bola mata indahnya. Sedetik kemudian ia menegang melihat bahwa ini bukan dirumahnya, melainkan rumah megah dengan air mancur yang berdiri kokoh ditengah-tengah halaman, banyak pohon rindang dan juga bunga warna-warni bermekaran.

Tiba-tiba Ara merasakan tangan kekar melingkar diperutnya, hembusan nafas terasa hangat diceruk leher Ara.

"Ini rumah baru kita," bisik Gio dengan dagu yang diletakkan dibahu Ara.

"Kita?"

Gio mengangguk, "Kamu dan aku. Nanti akan ada dia," Gio mengusap perut rata Ara, menandakan bahwa akan ada buah hati yang turut meramaikan rumah megah ini.

"Makasih," tidak ada lagi kata yang mampu mengungkapkan kebahagiaan malam ini, Ara beruntung memiliki Gio yang sangat sayang padanya. Penuh kejutan yang mampu membuat Ara memekik takjub.

Gio membalikkan tubuh Ara agar berhadapan, sang supir yang mengantar mereka berdua pun telah hilang entah kemana.

Hembusan angin yang dingin turut menyaksikan kedua pasangan yang tengah dimabuk asmara, Gio menatap Ara begitupun sebaliknya. Ada perasaan menggelitik diperut Gio saat Ara menatapnya dengan mata yang sayu, mungkin efek bangun tidur. Emang dasar pikiran Gio aja yang- Erghhh!

Gio mengelus pipi Ara lembut, kemudian mengikis jarak hingga Ara bisa merasakan bibir lembut yang membelai bibir bawahnya. Gio menarik tengkuk Ara untuk memperdalam ciumannya, entah apa yang Ara pikirkan sampai ia melingkarkan kedua tangan mungilnya dileher Gio, kakinya sedikit berjinjit karena tubuhnya yang pendek. Mendapat lampu hijau, Gio mengangkat tubuh Ara tanpa melepaskan tautan.

Sampai dikamar Gio menaruh Ara dikasur dengan hati-hati, Ara menahan napas melihat kedua mata tajam itu yang sudah menggelap dipenuhi gairah, kemudian Gio kembali melumat habis bibir ranum Ara membuat sang empu mengerang nikmat.

"Sshhh," Ara mendesis saat Gio menindih tubuhnya dengan tangan yang mulai merembet kemana-mana. Mata Ara terpejam menikmati setiap sentuhan lembut yang membuat Ara gila rasanya.

"Boleh?" Gio menatap Ara dengan nafas memburu, sesuatu sudah menegang dibawah sana, tapi ia tidak bisa mengikuti kemauan nafsunya, ia harus meminta ijin kepada sang istri.

Tatapan Gio membuat kulit Ara seperti terbakar, sengatan-sengatan kecil menjalar ketika mendapat sentuhan lembut yang membuat Ara seperti menginginkan lagi dan lagi.

Perlahan Ara mengangguk, seringai nakal terbit dikedua sudut bibir Gio, Gio mengerang rendah, menahan gejolak ingin menerkam sang istri secepatnya.

"Kau sangat cantik malam ini, sayang."

Mata Gio menggelap dipenuhi gairah, dengan tak sabaran ia merobek gaun pengantin Ara yang harganya ratusan miliar, seolah tak perduli dengan harga gaun itu Gio kembali menerjang bibir manis dengan rasa seperti nikotin itu, candu.

しぬ SHINU (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang