しぬ 1 : TRAFFICKING

39.6K 1.5K 59
                                    

Cuaca malam hari terasa dingin, di sebuah rumah megah di tengah hutan. Beberapa gadis dikumpulkan di ruang tengah setelah jam klasik berdentang tiap pukul 00.00.

"Selamat malam semuanya." Kartika Josie menyapa dengan ramah. Matanya mengedar dengan bibir tersenyum lebar ke arah barisan gadis-gadis dihadapannya.

"Baiklah, tepat malam ini kalian akan rolling dengan orang-orang yang akan dikirim sebelumnya. Saya sudah memiliki 20 nama, tidak ada pemberontakan, dan tidak ada permintaan tambahan," lanjutnya.

Tidak lama kemudian, muncul lah seorang perempuan berusia 23 tahun dari arah belakang Kartika. Mereka semua telah mengenal gadis itu, dia adalah Laurenza Carolyn, putri tunggal Kartika.

"Seperti yang kalian tahu, kami tidak akan membesarkan seorang anak dengan cuma-cuma. Sebagai balas budi kalian harus mematuhi seluruh peraturan di rumah ini," ujar Kartika, kini dengan tangan bersedekap di depan dada.

Beberapa gadis di sana memang siap melakukan apa saja demi uang. Namun, ada beberapa dari mereka yang masih bisa hidup tanpa harus menjadi seorang budak yang dipekerjakan oleh Kartika. Pekerjaan keji juga tidak manusiawi.

BRAK!

Pintu terbuka lebar, sekitar 5 pria berbadan besar dan bertubuh tinggi datang dengan menggeret paksa 20 perempuan untuk memasuki rumah.

Barisan perempuan berbentuk ular dengan mata tertutup kain hitam, kaki terikat rantai, wajah babak belur, suara ringisan memenuhi ruangan, membuat rasa takut muncul pada barisan perempuan yang sudah menunggu di ruang tengah.

"Bawa mereka ke ruang perawatan," intruksi Kartika. "Kamu ikuti mereka dan pastikan mereka mendapatkan perawatan yang baik."

Laurenza menundukkan sedikit kepalanya, sebelum akhirnya mengarahkan 5 pria bertubuh besar ke ruang perawatan yang dimaksud Kartika. Para gadis yang telah bekerja akan mendapatkan perawatan sampai sembuh, sampai akhirnya mereka akan terus rolling untuk bekerja sebagai budak.

"Kalian akan mendapatkan bonus yang besar jika kalian bekerja dengan bersungguh-sungguh, jangan kecewakan mereka karena saya tidak akan tinggal diam jika kalian buat ulah di sana," kata Kartika memperingati.

Seorang gadis di paling belakang, menatap Kartika dengan tatapan penuh dendam. Sudah banyak yang ia korbankan, sudah banyak perubahan yang ia dapatkan, yang seharusnya tidak ia dapatkan jika saja-Kartika tidak membawanya dari panti asuhan.

"Wanita sialan! GET THE FUCK OUT OF HERE!" umpat Adara, hingga seluruh pasang mata tertuju padanya.

Kartika terkejut mendengar umpatan tersebut. Dia segera berjalan ke arah Adara dengan tergesa-gesa, matanya melotot lebar, nafasnya memburu, emosinya tak terkendali setelah mendengar umpatan dari seorang budak.

PLAK!

"Apa yang kamu bilang barusan?!" Kartika mencengkram pipi Adara dengan satu tangannya. "Wanita sialan? Siapa yang kamu maksud wanita sialan, Adara?!"

"Kau—"

PLAK!

Pipi Adara terlihat merah, namun gadis itu bukannya berhenti, ia justru semakin menjadi-jadi. Adara menoleh ke sekeliling, nalurinya untuk kabur dan membebaskan beberapa budak di rumah itu semakin kuat.

"Beraninya kamu mengumpat seperti itu di depan saya?" tanya Kartika dengan suara meninggi. "Sini kamu!"

Kartika menarik rambut Adara dengan kencang, hingga gadis itu terseret. Adara memberontak untuk melepaskan cengkraman tangan Kartika di rambutnya.

BRUK!

Tubuh Adara di dorong ke arah lantai, Kartika berjalan ke meja terdekat untuk mengambil vas bunga yang terbuat dari kaca. Namun saat hendak melemparkan vas tersebut, seseorang lebih dulu melakukan tindakan di luar dugaan.

しぬ SHINU (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang