6🌾

947 80 5
                                    

Pulang Sekolah,

"Ya ampun Sev, itu baju kenapa basah semua! Liat bentuk tubuh kamu sampek keliatan gitu. Gak malu apa? coba kalo badannya agak dikurusin dikit, mau pake baju basah juga tetep enak diliat."

Keluar kamar,

"Pakek baju ketat biar apa? Membentuk tubuh yang isinya timbunan lemak itu, coba kalo itu badannya dikurusin yang liat pasti suka!."

Meja makan,

"Ya Robbi Seviana! Diet gitu loh, liat tuh anaknya tetangga sebelah, berat badannya udah turun 15 kilo sekarang aja makin keliatan seksi."

Yang malah Seviana tanggapi dengan …

"Liat tuh tetangga depan rumah, Naik 15 kilo tetep keliatan seksi, disayang suami lagi!."

"Ya karena dia itu bumil, wajar kalo badannya kaya gitu! lah kamu itu loh anak gadisnya Mama satu-satunya!. Liat temen-temen sepantaran kamu, badannya pada seksi-seksi pantes aja pada gonta-ganti pacar!"

"Kurus biar apa? Palingan juga entar Mama paksa jadi model di perusahaan majalah Mama, ogah! Nanti gajinya gak sesuai sama model-model yang lain!"

"Terserah kamu lah, Mama capek ngomelin kamu, rasanya mulut Mama udah berbusa!"

"Makanya jangan makan detergen!" Yang mana tangan Seviana sudah maju mengambil lauk di sana.

"Tangan kamu masih bau iler, Seviana!. Cuci tangan sana, emang dasar culametan met met itu tangannya." Yang mana Mama Wulan sudah melanjutkan konser dadakannya di meja makan.

Astogeh! Mama Wulan sudah ternodai dengan aplikasi kekinian yang akhir-akhir ini banyak yang menggandrungi. Ya ampun, Mama Wulan sudah bertransformasi jadi Mama gaul seperti nya.

Perkenalkan wanita paruh baya yang masih cantik dan aduhay sekali body nya, maklum lah mantan Model dulunya. Anandita Seulgi Wulandari namanya. Ibu sekaligus ayah jabatannya.

Menyinyiri Buah hati semata wayang nya adalah hobi sekaligus rutinitasnya. Tapi sayang yang dinyinyiri hanya masuk kuping kanan keluar kuping kanan. Gak masuk otak sama sekali!. Memang sudah sekeras batu Seviana ini. Bahkan mungkin lebih keras lagi.

"Dasar korban tiktok!" Sinis Seviana.

"Durhaka ya kamu sama orang tua, nanti Mama kutuk jadi kurus kamu baru tau rasa!."

"Ap tu yu. Kalo kutukan Mama manjur, gih kutuk sini. Seviana capek, nggak mood makan." Ucap Seviana pergi meninggalkan meja makan.

Ya salam! Gak ada sopan-sopannya Seviana ini. Anak siapa sih. Bolehkah sekarang Mama Wulan memecat Seviana sebagai anaknya, lalu Mama Wulan coret dari kartu keluarga.

Sekarang saja Mama Wulan sudah geleng-geleng kepala. Yang kemudian menepuk dahinya. Ya ampun, kenapa Seviana absurd sekali sih kelakuannya. Sudah persis seperti Papa nya, Mantan suami Mama Wulan lebih tepatnya.

Seviana menghempaskan kuat tubuhnya, berbaring di ranjang kesayangannya. Menetralkan pikirannya yang berkecamuk sejak tadi. Demi apapun Seviana frustasi saat ini.

Omongan mereka semua sungguh masih terngiang di telinga Seviana, berputar-putar saja sedari tadi tidak mau hilang. Seviana benci.

Bagaimana Seviana bisa menghilangkan insecure nya saat semua orang yang dekat dengan nya malah mengungkit-ungkit bentuk tubuh nya.

"Gue benci sama dunia ini. Kenapa mereka semua hanya memandang fisik sih!" Seviana mendumal.

Seviana capek. Seviana bosan. Seviana lelah. Di rumah, dari pagi hingga ke pagi lagi si penguasa rumah ini hanya nyinyir saja tentang bentuk tubuhnya.

My Lovely Bantet Girl ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang