19🌾

536 48 1
                                    

"Kemarin kemana?"

Kemana? Apa nya? Kok jadi over protective kaya gitu. Ya suka-suka Seviana dong mau kemana. Lagi pula apa urusan Habib dengan itu. Iya Habib, memang siapa lagi yang akan over protective dengan Seviana?.

"Iya! Gue kemarin main ke rumah lo, tapi Mama Wulan bilang lo belum pulang, lupa kemarin hari apa?" Seloroh Fahri.

"Iya, jadi buat gantinya karena malem minggu kemarin kita gak jadi main ke rumah, hari ini kita akan seharian ada di rumah lo, mau ngabisin isi kulkas sekaligus numpang waypi. Gak ada penolakan titik!" Amara menimpali.

Haduh! Pusing Seviana. Padahal baru juga bangun tidur belum mandi,masih bau iler tapi pagi-pagi sekali teman-temannya sudah absen di rumah Seviana. Karena alasan malem minggu Seviana tidak ada di rumah.

Jelas saja tidak ada Seviana di rumah. Sedangkan Seviana saja ada di rumahnya Dio. Makan malam di sana, yang lalu ngobrol-ngobrol ria sampai lupa waktu. Alhasil Seviana pulang ke rumahnya lewat jam sepuluh malam.

"Terserah! Gue mau tidur lagi! Hoah … ngatuk!" Ucap Seviana yang akan kembali kamarnya.

"Idih! Ngebo banget sih lo Sev!" Ucap Nauval.

"Bodo amat Min!"

Kan tadi sudah dibilang, teman-temannya datang ke rumah. Memang siapa lagi kalau bukan anak geng nya.

Yang mana punya anggota Aqueenzie Amara Ratulangi, Dimas Chen Saputra, Alfahrian Chanyeol Wibowo, Faris Sehun Baihaqi, Nauval Xiumin Wicahyo Saputra, Aditya Suho Irawan, Habib Lay Zamastian,dan juga Angga Kainanda.

Bisa di bayangkan bagaimana rusuh dan ramenya rumah Seviana sekarang?.

"Gak asik lo ah!" Ucap Faris.

"Seviana lagi capek mungkin." Sahut Dimas.

"Iya! Yang mantan gebetan Seviana belain aja terus!" Seloroh Anan.

"Diem deh! Calon masa depan Seviana ada di sini tuh," Ucap Aditya yang melirik Habib.

"Oh iya … lupa, Sev! Jangan lupa Pajak Jadiannya ya." Nauval menimpali

"Yoay tenang aja Min! Tar kalo perjuangan gue berhasil gue yang traktir deh!" Ucap Habib.

"Ciee… Yang lagi berjuang." Ucap Fahri.

"Ya kan semuanya butuh perjuangan! Gak kaya lo, belum pernah ngerasain yang namanya berjuang untuk orang yang kita sayang, mangkanya setiap seminggu sekali ganti pacar mulu" Ucap Dimas.

"Bangke lo!. Gue sampek sekarang masih jomblo nih! Habisnya Amara gak pernah menilai besarnya perjuangan gue!"

"Najis Mugholadoh! Ya kali gue mau sama cowok bangsat kaya lo." Gerutu Amara.

"Jaga bicaranya ya sama calon imam!"

"Amit-amit jabang bayi … idididih" Ucap Amara mengetuk-ngetukkan tangannya pada pinggiran sofa.

"Jabang bayi nya siapa Ra? Kita praktek bikin aja belum! Atau mau sekalian bikin sekarang? Mumpung kamar Mama Wulan kedap suara! Ya kan Sev!"

Memang Seviana masih berada di sana. Tepatnya berdiri di tangga dengan muka bantalnya, habisnya meskipun Seviana pulang nya jam sepuluh malam, tapi Seviana masih sempat chatan sama Dio dengan alasan : ' Lo udah sampek rumah?'.

Seperti itu dan berlanjut sampai jam tiga pagi. Gak tau yang di bahas apa. Tapi mereka berdua betah.

"Hmmm…!" Ucap Seviana sekenanya.

My Lovely Bantet Girl ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang