Bonus Chap 2🌾

584 43 4
                                    

"Oh! Kamu lagi ya?"

Sebuah suara yang langsung mengusik tidur seseorang di dekat brankar Seviana. Siapa lagi kalau bukan Dio, yang bahkan tertidur karena menjaga Seviana tadi sebelum subuh.

"Kenapa kamu selalu datang menemui Seviana, apa pentingnya Seviana untuk kamu?" Tanya orang itu lagi.

"Kenapa kamu juga harus berkunjung menjenguk Seviana juga, apa kamu tidak ada pekerjaan lain selain mengikuti saya?" Sinis Dio yang memang belum sepenuhnya terkumpul nyawanya sehabis bangun tidur.

"Saya? Ngikutin kamu? Kamu aja yang selalu ada di samping Seviana, bisa nggak sehari … aja kamu nggak ada di samping Seviana?"

"Kamu siapa atur-atur saya?" Tanya Dio balik.

Sungguh orang itu benar-benar menganggu pandangan mata di pagi hari untuk Dio. Entah kapan orang itu akan pergi dari kehidupan Dio dan juga Seviana. Menyebalkan.

"Kamu lupa? Saya Jaehyun Aldehida Pranatama, teman sekelas Seviana dulu waktu SMP."

"Sangat mengingatnya," jawab Dio enteng.

"Lalu kenapa kamu harus bertanya saya siapa kalau begitu!"

"Saya hanya merasa, kamu terlalu sering datang ke ruangan Seviana. Kamu mengganggu!" Sinis Dio.

"Kamu pikir kamu tidak mengganggu? Lagi pula saya memang di tugaskan untuk mengontrol kondisi Seviana!"

Ah iya, jadi Jaehyun Aldehida Pranatama ini adalah lulusan dari Fakultas kedokteran. Dan sekarang sedang menjadi asisten Dokter di rumah sakit di mana Seviana di rawat.

Jadi tidak heran kalau Jaehyun selalu mondar-mandir di rumah sakit ini, terutama di ruangan Seviana. Membuat Dio jadi kesal karenanya.

"Tapi …" ucapan Dio terpotong sebab ada yang mengalihkan atensinya di sana.

Pintu ruangan Seviana terbuka, menampakkan wajah seorang gadis yang amat sangat di kenal oleh Dio. Aqueennzie Amara Ratulangi. Teman sebangku Seviana dulunya di SMA. Dan sekarang sudah memililki pekerjaan sebagai perancang busana yang cukup terkenal.

"Haihh … kalian berdua lagi, bosen gue setiap dateng liat muka kalian. Sebenarnya kalian itu kenapa sih selalu aja berduaan gitu, jangan-jangan kalian jodoh!" Amara sudah nyerocos di sana.

"Idih! Amit-amit saya jodoh sama dia!" Sinis Jaehyun.

"Saya apalagi!" Sahut Dio tidak terima.

"Ish! Yaudah deh ya terserahmu oke!"

"Kamu kenapa ada di sini juga?" Tanya Dio.

"Gue? Lo nanya gue? Ya karena gue temennya Seviana lah gue dateng ke sini. Emang salah ya gue jengukin sahabat sendiri," nyinyir Amara.

"Siapa yang bilang, saya tidak bilang seperti itu ke kamu!" Jawab Dio.

"Ya emang lo ngga bilang nggak ngeboloehin, tapi pertanyaan lo nggak masuk akal, udah tau gue ada di sini ya jelas mau jengukin Seviana lah."

"Ya sudah, saya minta maaf!"

"Kalian berdua, jangan ribut bisa? Mengganggu yang pasien lain nantinya," ucap Jaehyun.

"Eh, Jae. Lo tadi ama Dio juga ribut kan? Nggak nyadar!"

"Tapi saya nggak secempreng kamu ya!"

My Lovely Bantet Girl ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang