"Eh-eh! Liat, Yo. Si Bantet lagi kayang, di luar ekspektasi gue, anjir!." Mulutnya Syafiq ini gak bisa di jaga emang.
Atensi Syafiq teralihkan pada anak kelas XII IPS 5 yang sedang berisik riuh oleh tepuk tangan di sana. Dan fokus nya terbelah pada sang pendapat tepukan yang amat riuh itu, memang siapa lagi kalau bukan Seviana.
"Makanya Fiq, jangan liat orang dari cover nya aja! Kan Tuhan udah menciptakan manusia itu dengan segala kelebihan dan kekurangan masing-masing!" Ucap Dio datar
Yah, sudah mulai ceramah Dio kan. Jiwa-jiwa orator ulungnya menggelora. Sudah seperti bapak presiden pertama kita. Maklumlah ketua Osis Smatriswan.
Padahal tadi Dio sendiri yang sudah melihat Seviana dari cover nya. Bahkan samapai meremehkannya, kalau lupa maka perlu diingatkan kalau Dio tadi mengatakan …
'Si Bantet mah emang bisa? Paling juga macet pas sampe roll belakang'.
Lalu kenapa sekarang malah sok menasehati Syafiq. Mirror please!.
"Iya percaya deh, Yo. Udah selesai kan? Ayo balik ke kelas aja!"
"Emang" Ucap Dio datar kemudian berjalan meninggalkan Syafiq di sana.
"Ihh! Dio!! Tungguin guee kamprett!!"
"Lari!"
Dio sadis?? Ya memang begitu. Sudah bawaan orok itu mah, jangan ditanya lagi. Tapi Dio ini baik, lihat saja para fangirl nya dari jajaran adik kelas bahkan tingkat alumni saja ada.
Belum lagi kalau di komplek perumahannya, Dio ini sudah masuk dalam 'List Of Buronan Mertua'. Bagaimana tidak. Tampan iya, Pinter iya, Bisa masak iya, Mandiri apa lagi. Memang idaman para kaum hawa.
"Sev? Tulang sum-sum lo … oke?? Gak ada yang patah kan Sev?" Itu mulutnya Fahri.
Memang Fahri sedari tadi sudah melongo melihat Seviana yang kayang, apa lagi Pak Win. Bukan cuma itu, teman-temannya pun juga sama.
Sudah dibilangkan 'don't judge book by its cover', ngeyel sih. Sudah dibilangkan Tuhan menciptakan manusia dengan segala kelebihan dan kekurangan masing-masing, Gak percaya sih.
"Jangan salah, Ri. Seviana ini yang ngajarin gue kayang tadi." Seloroh Amara.
"Eh beneran? Lo gak mimpi kan Ra??," Ucap Faris
"Ya ngapa sih! Emang orang gendut semuanya gak bisa kayang apa?" Sahut Dimas.
"Iya- iya yang mantan gebetannya Seviana,belain aja teross!!."
"Gak nyambung!" Sinis Dimas
"Disambung-sambungin lah Dim," Ucap Aditya cengengesan
"Kalian tuh ngapa sih! Gue biasa aja malah kalian yang ribut," Ucap Seviana pada akhirnya.
"Iya ya! Kok kita gak bisa biasa aja ya Nan?" Ucap Fahri menyenggol lengan Anan.
"Dih! Elo aja gue enggak!"
"Kalian kok gak setia kawan baget sih sama gue!"
"Males banget kita mah setia kawan sama elo. Habis baiknya kalo ada maunya doang! Kalo lagi gak ada maunya aja lupa sama temen sendiri, ya gak gais! " Ucap Nauval menimpali.
Nah loh! Skak mat kan. Kalau sudah begini Fahri bisa apa?
"Ih anjirr! Sekate-kate lo.Bangsat!." Misuh Fahri.
Membuat semuanya tertawa riuh melihat kelakuan para boy di sana.
"Baiklah, pengambilan nilai selesai, kalian boleh istirahat sekarang!" Ucap Pak Win yang kemudian pergi dari lapangan Indoor itu. Yang diikuti rombongan anak kelas XII IPS 5 di belakangnya. Yang mana semua sibuk dengan obrolan masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Bantet Girl ✔
ChickLit[Book 1] "Mbak yang Gendut! silahkan" Selalu saja begitu, dan ini sudah kesekian kalinya gadis itu di omong Gendut, Gemuk, dan para jajarannya. Gendut itu bukan ukuran kecantikan, tapi kenapa orang gendut selalu di pandang remeh sih!, Bikin yang pu...