10🌾

744 61 5
                                    

Koreksi kalo ada typo ya gaiss!

🌹🌹🌹

Bukankah Seviana sudah bercerita bahwa 'penghianatan' adalah ketakutan terbesar dalam hidupnya??. Iya. Ya memang begitu.

Itu semua berawal dari kedua orang tuanya. Keluarga Broken Home nya. Di mana mereka bercerai karena ada penghianatan dari pihak laki-laki. Yang memilih menjalin hubungan dengan teman Ibunya, dan sama-sama berprofesi sebagai seorang model.

Lalu yang kedua karena ulah sahabat yang sangat-sangat ia percaya untuk menjaga rahasianya, ternyata mengingkarinya. Melakukan penghianatan lebih tepatnya.

Dulu mereka bersahabat. Nge-geng katanya. Bersembilan anggotanya. Lima jenis pemakai rok dan empat jenis pemakai celana rinciannya. Tapi dalam hubungan persahabatan antara laki-laki dan perempuan, jika salah satunya belum ada yang punya perasaan suka, maka belum sah hubungan pertemanan mereka. Begitu definisinya.

Namanya juga Seviana ini cewek normal, wajar saja jika punya perasaan suka. Alhasil Seviana bercerita dengan sahabatnya, sebut saja Arvhita Ariyanti manusia nya.

Dengan syarat 'janji jangan bilang siapa-siapa!??'.

Namun sayang beribu-ribu kali sayang. Yang harusnya masa terakhir mereka bersekolah penuh dengan kenangan manis, malah berubah jadi kecut sekali. Si Seviana yang dulunya hanya diam-diam suka, diam-diam terluka, diam-diam ingin move on saja namun tidak bisa-bisa, terlalu sulit katanya.

Ya ampun! Cinta monyet sekali Seviana ini. Sampai-sampai Seviana harus menangis diam-diam pula karena ulah Arvhita yang memberi tahu perasaannya kepada Si Dia yang memang mungkin tidak punya perasaan apa-apa pada Seviana.

Yang namun Si Dia terlalu perhatian pada Seviana dan Seviana anggap itu sebagai perasaan suka juga. Ah! Maklum saja Seviana ini kan tingkat kebaperannya dan kepedeannya dalam mode stadium akhir garis keras tingkat dewa. Enggak nyadar bentuk tubuh diaa.

"Sev! Gue…em…a-anu…" Habib tergagap. Lidahnya kelu seketika. Suhu tubuhnya mulai panas dingin.

Sial akar pangkat tiga memang!. Hari ini Seviana dibully habis-habisan dengan teman-temannya, itu semua karena hari ini adalah hari brojol nya. Yang bahkan Seviana sendiri lupa.

Terlalu sibuk dengan urusan pribadi sepertinya. Hingga Seviana tenggelam terlalu dalam dengan lukanya.Tau sendiri kan kalau tadi malam Seviana sudah membuat dua ukiran sekaligus di tangannya. Ah! Jangan ingat hal itu lagi.

"Iya … kenapa. Gue dengerin kok" Ucap Seviana, tapi entah perasaan Seviana juga rasanya tak karuan.

Seviana dan Habib sudah duduk berhadapan di tengah Lapangan. Menjauh dari kerumunan anak-anak Paskibra dan juga yang lainnya.

Ada yang mau Habib bicarakan pribadi dengan Seviana katanya. Terkadang Seviana bingung dengan teman-temannya ini, tadi Fahri yang menahannya pulang dengan alasan : 'Ada yang mau dibicarakan. Penting!'.

Yang malah giliran Seviana bertanya lagi, Fahri melemparkan alasan itu pada Aditya. Lalu Aditya mengolah nya sedemikian rupa hingga titik permasalahannya hanya sederhana, namun pembullyan nya luar biasa.

Hingga pada Akhirnya malah Habib yang akan membicarakan hal penting dengan Seviana. Aduh! Seviana pusing tujuh keliling jadinya.

"Oke!" Habib menarik napas, lalu hembuskan "Jadi gue gak tau apa yang bener dan salah, tapi… Gue baru sadar kalo selama ini…Gue ngerasa nyaman sama lo Sev. Jangan tanya kenapa"

My Lovely Bantet Girl ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang