※※※※
Aku masih menggigil begitu langit berubah menjadi gelap.
Hujan sudah berhenti sejak tadi. Tapi aku masih belum beranjak.
Entah terlalu malas berdiri, tidak sanggup, atau masih dengan alasan sejak awal aku disini.
Menunggu Kak Taehyung.
Aku tahu jika sekarang aku terlihat seperti orang yang sangat bodoh.
Berjongkok sambil memeluk kedua lulutku, menenggelamkan wajah disana. Ingin menangis, tapi tak tahu alasan yang benar kenapa harus menangis.
Kak Taehyung tidak pernah melanggar janjinya.
Aku percaya itu.
Mungkin karna alasan itu aku tetap disini. Menunggu seperti orang sinting yang kehilangan akal.
Beberapa siswa yang datang dimalam hari untuk kegiatan kemah sempat menghampiriku. Menanyai sedang apa aku disini, dan apakah aku tidak kedinginan.
Well, tentu saja dingin.
Tapi aku hanya menggeleng dan tersenyum. Mengatakan bahwa aku sedang menunggu seseorang yang sebentar lagi akan datang.
Entah dari mana keyakinan itu muncul.
Kata Mama, tidak ada usaha yang tidak membuahkan hasil.
Dan sepertinya Mamaku benar,
Tiba-tiba aku merasakan tubuhku dipeluk erat oleh seseorang yang harumnya begitu aku kenal.
Aku tak berkata apapun setelah itu, hanya tersenyum didalam pelukan itu.
Membiarkan orang itu memelukku erat seperti takut kehilangan, sambil terus menggumankan kata maaf.
"Maaf..maaf..maaf.."
Tidak apa-apa, Kak.
"Please, maafin aku."
Tentu. Kenapa aku harus menolak?
Hatiku seperti tersengat sesuatu ketika suara itu berubah bergetar. Dengan isakan kecil yang terdengar jelas ditelingaku.
"Maafin aku, Sena..." []
KAMU SEDANG MEMBACA
Kak Taehyung [REVISI]
Fanfiction[SELESAI] Choi Sena hanya terlalu mencintai Kim Taehyung. "Katanya, semua orang berhak jatuh cinta. Lantas, kenapa semua terasa rumit ketika aku menggunakan hak itu untuk mencintai Kak Taehyung?"