※※※※
Hanya ada kekosongan diantara kami.
Kak Taehyung kini duduk bersila dihadapanku yang sedang duduk dipinggir ranjang.
Cowok dihadapanku ini sendari tadi hanya menunduk, memainkan jarinya seperti anak kecil.
Kuperhatikan penampilan Kak Taehyung saat ini. Rambut hitamnya acak-acakan, kantung mata yang tercetak jelas, wajah pucat, dan kaus hitam kusut akibat bergelung ditempat tidur seharian.
Kak Taehyung terlihat sangat berantakan sekarang.
"Eum, gimana keadaan kakak?" Tanyaku.
Kak Taehyung tersenyum kecil, masih tidak mau menatapku. "Ya begini."
"Kepala kakak sakit? Sudah makan belum? Kalau obat? Pasti belum ya? Kakak一"
"Kenapa kamu masih peduli, Sen?" Perkataanku terpotong.
Kugigit bibirku sendiri. Memikirkan jawaban yang tepat untuk pertanyaan Kak Taehyung.
Sementara aku terdiam, cowok itu kini mengangkat kepalanya. Menatapku teduh walau dengan wajah pucat itu.
"Aku ga pantas dipeduliin lagi sen." Senyum itu terlihat penuh luka dan penyesalan.
Kini giliran aku yang menunduk. Tidak sanggup melihat senyuman itu. Itu bukan senyum yang biasa dia berikan padaku, dan aku tidak menyukainya.
Senyuman penuh luka itu membuat hatiku sakit.
"Chohee nyuruh kamu kesini? Lain kali tolak aj一"
"Aku mau peduli."
Kak Taehyung menatapku pedih.
"Kenapa?" Tanyanya pelan.
Kuputar badanku, menaiki ranjang dan duduk bersila menghadapnya. Kemudian meraih tangannya yang sendari tadi sibuk sendiri itu.
"Aku mau peduli apapun yang terjadi. Aku udah berusaha untuk ga peduli, tapi itu ga berhasil. Aku emang marah dan benci banget pas tau apa yang kakak lakuin sama aku."
Cowok itu semakin menunduk mendengar perkataanku.
"Aku yang memutuskan untuk ga berhubungan lagi sama kakak. Aku juga yang akhirnya menjauh. Tapi, itu nyakitin aku sendiri."
Kugigit bibir dalamku kuat-kuat, menahan agar tidak menangis disini.
"Aku gabisa benci sama kakak, aku gabisa marah lebih lama lagi. Aku nyerah kak, aku gabisa begini lagi. Maaf, aku egois sekarang. " Ucapanku terputus-putus karna menahan tangis.
Setelahnya air mataku turun, aku menangis dihadapan Kak Taehyung. Terisak tanpa suara sambil menggenggam tangannya erat.
Mengakui bahwa aku telah menyerah. Menyerah menjauh darinya, menyerah dari rasa rindu ini. Karna akhirnya, hatiku tetap terbuka untuknya. []
KAMU SEDANG MEMBACA
Kak Taehyung [REVISI]
Fanfiction[SELESAI] Choi Sena hanya terlalu mencintai Kim Taehyung. "Katanya, semua orang berhak jatuh cinta. Lantas, kenapa semua terasa rumit ketika aku menggunakan hak itu untuk mencintai Kak Taehyung?"