※※※※
Akhirnya aku berakhir disini.
Setelah memantapkan hatiku sendiri dan memaafkan, aku akhirnya memutuskan untuk menemuinya.
Aku menatap pintu putih dihadapanku dengan perasaan campur aduk. Jantungku berdetak berkali-kali lebih cepat dari biasanya.
Entahlah, rasanya seperti ingin melompat dari lantai dua rumah Chohee saking gugupnya.
Chohee menepuk pundakku, membuat mataku kini menatapnya khawatir. Tangannya mengepal keudara, memberi tanda padaku untuk semangat.
Setelah menepuk pundakku dua kali, dia bergegas membuka pintu satunya. Tepat dihadapan pintu yang sedang tertutup ini, kamarnya.
Baiklah. Chohee sepertinya ingin membuatku mati lemas karna gugup.Cewek itu bahkan menutup pintu kamarnya rapat-rapat tanpa menawarkan bantuan apapun padaku sekarang.
Aku mendegus sebentar. Lalu berbalik untuk menatap kembali pintu dihadapanku.
Pintu putih dengan tulisan 'Tae's Room' dihadapanku ini adalah kamar Kak Taehyung.
Cowok yang mati-matian ku jauhi beberapa minggu ini. Yang kabarnya sedang terbaring lemas dikamar tanpa mau makan apa-apa.
Aku sempat menghujat kelakuan bodohnya itu, memangnya apa yang cowok itu pikirkan? Dia ingin mati lebih dulu dariku hingga membuatku ribuan kali merindukannya, begitu?
Kutepis pikiran bodoh itu. Bukan saatnya itu memikirkan hal-hal seperti itu.
Kemudian aku menarik nafas sebanyak-banyaknya. Meraih knop pintu dan memutarnya pelan, tanganku bahkan bergetar sekarang.
Pintu itu terbuka, lalu aku disambut keadaan gelap karna jendela yang tertutup rapat.
"Abang gamau makan Cho, nanti aja."
Jantungku kembali memacu lebih cepat begitu mendengar suara berat itu.
Suara yang belakangan sangat kurindukan.
Netraku menangkap seseorang yang sedang terbaring diranjang king size sambil memunggungiku. Kak Taehyung sedang menggulung dirinya sendiri dalam selimut hijau gelapnya itu.
Kutelan ludah dengan susah payah, baru kemudian melangkah dan memasuki ruangan itu. Aku langsung disambut dengan wangi khas Kak Taehyung yang memenuhi seisi ruangan.
Aku mengambil langkah kecil, sampai akhirnya berdiri disamping ranjang besar itu. Melihat Kak Taehyung yang tidak berusik sedikitpun dengan kehadiranku.
"Kak Taehyung.."
Hening. Tidak ada sahutan darinya. Membuatku kembali menelan ludah, dan membuka mulutku lagi.
"Kak Tae─"
Belum sempat aku menyelesaikan ucapanku, cowok itu langsung mendudukan dirinya dan berbalik menghadapku.
Sorot matanya menunjukkan keterkejutan yang besar. "Se-sena?" []
KAMU SEDANG MEMBACA
Kak Taehyung [REVISI]
Fanfiction[SELESAI] Choi Sena hanya terlalu mencintai Kim Taehyung. "Katanya, semua orang berhak jatuh cinta. Lantas, kenapa semua terasa rumit ketika aku menggunakan hak itu untuk mencintai Kak Taehyung?"