※※※※
Aku memandangnya tak percaya.
"H-hah?"
Ku anggap kata-katanya barusan seperti fatamorgana yang tidak nyata bagiku. Seolah itu hanya mimpi buruk yang ingin cepat-cepat ku lupakan.
Namun, Kak Taehyung melepaskan tautan tangan kami. Membuatku tertarik kedunia nyata.
"Udahlah, Sen. Kamu pasti ngerti apa yang ku bilang." Ia membuang pandangannya kembali kelangit malam. "Kamu dan aku bisa berhenti sekarang. Aku udah ga butuh siapa-siapa dihidupku lagi. Dititik ini akhirnya aku ngerti, bahwa semua orang juga akan pergi ninggalin aku."
Tidak. Aku menggeleng kuat.
Kau tidak mengerti apapun Kak.
"Jadi, sebelum terlambat. Aku mau kita saling ninggalin sekarang, sehingga aku atau kamu gak perlu ngerasain sakitnya nanti." Ia kembali menatapku dengan senyuman miring. "Kita akan ngerasain sakitnya sekarang dan hanya akan tersisa kebahagiaan nanti."
Plak.
Aku menamparnya.
Aku menampar seseorang untuk pertama kalinya dalam hidupku. Dan orang itu adalah Kak Taehyung. Orang yang sangat kucintai saat ini.
Pandanganku buram karena air mata. Namun dapat kulihat kepala Kak Taehyung tertoleh kesamping akibat tamparanku.
Tanganku bergetar, dadaku rasanya sesak. Tetapi aku tetap berujar diantara isakan tangis.
"Omong kosong. Kenapa Kak Taehyung jadi seorang pengecut begini?"
Nyatanya Kak Taehyung kini tertawa sarkas.
"Karna itu, kamu harus ninggalin pengecut ini sekarang."
Tanganku terangkat bermaksud memberinya tamparan lagi. Namun, tangan itu terhanti diudara.
Mataku mengamati cowok dihadapanku ini. Ia hanya sedang tersesat.
Tanganku kembali bergerak, kini kedua tanganku menangkup pipi yang kian hari semakin tirus itu.
Tangisku tidak berhenti, memandang pedih cowok yang begitu ku cintai ini. Menelisik kedalam bola matanya, dan pada akhirnya menemukan luka yang teramat dalam.
"Aku gak bisa memperbaiki apa yang udah hancur buat kakak," Aku berujar lembut diantara tangisku, kemudian menarik kedua sudut bibir untuk memberikannya senyuman. "Tapi aku akan terus ada disini untuk menguatkan hati yang sakit, menghapus air mata yang lelah untuk jatuh, dan membantu menemukan kebahagiaan baru untuk bangkit dari luka."
Setelahnya hanya ada tangis. Tangisnya didalam pelukanku. Berucap menyesal berulang kali, dan berterimakasih karna ada disini untuk membantunya bangkit.
"Aku akan selalu ada disini.." []
KAMU SEDANG MEMBACA
Kak Taehyung [REVISI]
Fanfiction[SELESAI] Choi Sena hanya terlalu mencintai Kim Taehyung. "Katanya, semua orang berhak jatuh cinta. Lantas, kenapa semua terasa rumit ketika aku menggunakan hak itu untuk mencintai Kak Taehyung?"