"Yang bisa aku lakukan hanya berdiam dan menatap mu dari kejauhan, kau sangat sulit untuk aku gapai, kau langit sedangkan aku bumi."
~Riyan pratama"
•
HAIII..
JANGAN LUPA DI VOTE YA TEMAN-TEMAN.
TOLONG KERJA SAMA NYA, NGGAK SAMPAI SATU MENIT KOK BUAT TEKAN TOMBOL VOTE.
BERIKAN AKU KOMENTAR SEBAGAI BENTUK DUKUNGAN DARI KALIAN.
LOVE YOU.🤍
🐰🐰🐰
Sudah seminggu kepergiaan Kakek dan Nenek nya, Queen masih saja kesepian. Ntahlah ia merasa kekurangan jika Kakek tidak berada di dekat nya, dan rabu kamarin pun ia juga tidak mendapat kan surat biru itu.
Padahal Queen suka dengan isi surat itu, kadang setiap hari Rabu membuat Queen semangat menuju sekolah, karna ia akan mendapat kan surat biru dari cowok cupu. Meskipun Queen mersepon biasa saja terhadap sahabat nya, jauh dari lubuk hati Queen merasa agak sedikit senang saat ia membaca surat itu.
Surat itu selama ini masih Queen simpan di laci meja belajar, bahkan sudah menumpuk, tapi ia tak masalahkan, karna bagi nya membaca surat itu sedikit bisa memperbaiki mood.
Kini queen masih melamun menatap ke arah luar jendela, yang di bawah nya langsung terdapat lapang basket. Mata Queen tidak sengaja melihat laki-laki berkecamata duduk dengan seorang gadis kutu buku di pinggir lapangan, senyum Queen terukir tanpa di sengaja.
Queen terus menatap sosok itu hingga ia tidak menyadari jika guru di depan kelas memanggil manggil namanya, Caca juga sudah memanggil Queen tapi tidak juga mendapat respon dari Queen.
Pak Sam pun berjalan mendekat ke arah Queen, ia berdiri tepat di sebelah Caca, Pak Sam mengikuti arah pandang Queen ke luar jendela, lalu kembali melirik Queen yang masih saja fokus pada pandangan nya dengan senyum yang tidak lepas sama sekali.
"Ekhem, ngeliatin siapa?" tanya Pak Sam sambil bersedakap dada menatap Queen yang masih saja menatap keluar jendela.
"Liat masa depan." jawab Queen santai.
Tapi mata nya masih fokus ke arah lapangan, teman sekelas nya sudah menahan tawa agar tidak pecah sekarang juga, Adit dan Caca menepuk jidat nya, seolah mengatai Queen bodoh tapi ia tidak bodoh.
"Ganteng ya masa depan nya?" tanya Pak Sam lagi berusaha sabar.
"Gak sih, Cupu. Tapi gemeshh." jawab Queen lagi dengan kekehan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
QUEEN (TAHAP REVISI)
Teen Fiction"Ni." Queen meletakan surat dengan amplop biru di atas meja Riyan. "Maksudnya?" tanya Riyan agak heran. "Gue udah tau, lo kan si surat yang amplop biru?" Tanya Queen dengan dingin, sambil menaik turunkan alisnya. "D-daariii mana kamu tau?" tanya Ri...