"Sahabat itu, Bukan hanya senang bareng, Tapi susah senang barengan"
...
HAI.
JANGAN LUPA VOTE, COMMENT DAN SHARE.
SEBELUM MEMBACA USAHAKAN UNTUK VOTE TETLEBIH DAHULU, JADIIN VOTE ITU SEBAGAI BENTUK AMAL BUAT KALIAN.
"aku ngga mintak banyak, cukup berikan vote dan Comment kalian, meskipun hanya sekedar, 'Lanjut or next."
TERIMA KASIH.
TIKTOK. : @suara.nettizen
HAPPY READING! 🌹
****
"Queen, kemana aja lo baru datang hari ini?" Tanya kembar kompak, sedangkan yang lain hanya mengangguk merasa terwakilkan pertanyaan mereka oleh si kembar.
"Biasalah, ngebucin." Jawab Queen ngasal, Sontak mereka langsung mendelik kesal, Queen terlalu bucin dengan Riyan, tapi ia tidak pernah melupakan teman nya, Cuma pas ngumpul di luar sekolah. Queen sering tidak hadir.
"Aldi curut mana?" Tanya Queen bingung.
"Nggak tau. Tuh anak memang nggak ada kabar." Ujar Luthfi.
"Dia lagi ada masalah?" Tanya Queen serius.
"Yo ndak tau, kok tanya saya." Sahut Dean.
"Kayak nya nggak deh, dua hari yang lalu dia baik-baik aja." Ujar Luthfi.
Queen mengangguk, ia duduk di sebelah Dean. "Apa kabar Lo?"
"Baik, kenapa? Kangen Lo sama gue?"
"Najis!" sentak Queen malas.
"Oy, gue ada tebakan nih." Teriak Alden semangat.
"Apa?"
"Kenapa tayo warna nya biru?"
"Kalau pink itu sempak Lo." Sahut Queen tertawa.
"Yeee anjeng, gue serius."
"Lah, gue juga serius ya asu! Sempak lo yang gambarnya Berbie itu."
"Berbie apa?" Tanya Zayn.
"Gue lupa namanya,"
"Si anying!" Ujar Alden kesal.
"Tau dari mana Lo warna sempak Alden?" Tanya Hafis menatap Queen curiga.
"Orang itu hadiah ulang tahun dari gue, dua tahun lalu." Jawab Queen terbahak-bahak, ia kembali membayangkan betapa syok nya Alden dengan hadiah yang di beri oleh Queen.
KAMU SEDANG MEMBACA
QUEEN (TAHAP REVISI)
Teen Fiction"Ni." Queen meletakan surat dengan amplop biru di atas meja Riyan. "Maksudnya?" tanya Riyan agak heran. "Gue udah tau, lo kan si surat yang amplop biru?" Tanya Queen dengan dingin, sambil menaik turunkan alisnya. "D-daariii mana kamu tau?" tanya Ri...