'Bahkan saat aku tak bernyawa lagi, Aku ingin kamu menjadi gadis terakhir untuk ku"( ~ Riyan Pratama ~ )
💜
"Kamu yakin yan mau datang ke acara nikahan nya Queen?" Tanya sarah ragu.
"Yakin buk, Meskipun sakit, Riyan harus tetap datang, Riyan mau liat wajah queen untuk terakhir kalinya, Karna siap nikah Queen bakal kuliah bareng Aldi ke inggris." Ujar riyan dengan mata berkaca-kaca.
Sarah memluk riyan, ia juga meneteaskan air mata
"Kamu yang kuat ya,ibu yakin kamu pasti bakal dapat yang lebih baik"
Riyan menangis dalam dekapan sang ibu, Ia terlalu lemah
"R_riyan, sa_s_akiit buu" Meluncur sudah air mata riyan
Tama hanya terdiam. Ikut merasakan sesak yang di rasakan anak nya
Shila sudah menangis. Melihat abang nya yang terluka. Tapi shila tidak bsa memerahi queen. Karna queen juga terpaksa"Kamu kuat. Pergilah. Nanti acaranya selesai kalau kamu kelamaan" Ujar sarah melepas pelukannya. Lalu mengusap air mata riyan dengan sayang
"Riyan pamit bu. yah, shil. Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumussalam"
***
"Selamat boss." Ujar kembar dan kawan-kawan.
"Gak nyangka aja, Kalian berdua nikah."
"Bacot lo." Sembur aldi kesal, Queen hanya memutar bola mata nya malas.
"Selamat My queen nya abang fino yang ganteng, Jangan nakal lagi, Urus suami baik-baik" Ujar fino
"Bacot bg, " Jawab Queen malas, Fino malah tertawa melihat nya.
"Selamat Ratunya kakak, Sini peluk dulu." Ujar Raya merentangkan tangannya, Queen memeluk raya erat.
"Jalani dengan baik, Bagaimana pun kehidupan kamu kedepan nya, Jangan pernah liat kebelakang, Jika kamu liat kebelakang, Kamu gak akan melangkah maju."
"Cia ragu, Apa cia bisa?" Tanya queen setelah melepaskan pelukkan nya.
"Bisa, Senyum dong!" Ujar raya, Queen hanya tersenyum tipis.
"Queen," Panggil seseorang yang baru saja datang
"Maaf," Ujar Queen menatap wanita itu dengan rasa bersalah, Wanita itu hanya tersenyum, meskipun sakit, Tapi ini sudah takdir, apalagi sekarang, Kekasih dan sahabatnya sudah sah menjadi suami istri.
"Gapapa, Selamat ya, Semoga kalian langgeng." Ujar nya pelan, Namun dengan mata berkaca-kaca.
Queen memeluk dia sayang, Queen juga berkaca-kaca, Padahal ia paling malas terlihat lemah di depan banyak orang, namun kali ini queen kalah.
"Jangan nangis!" ujar Queen parau, caca hanya diam, Bahu nya bergetar menahan tangis. sedari tadi yang ia ingin hanya menangis, Siapa yang tidak sakit, Melihat sahabat baik, bersanding dengan kekasih sendiri, Bahkan kekasih yang menemani kita selama 3 tahun terakhir.
"Semoga bahagia," Ujar caca menghapus air matanya, setelah ia melepaskan pelukan Queen.
Caca berjalan ke arah aldi. menatap aldi dengan derai air mata, Aldi pun begitu, ia terdiam kaku, Bahkan ia tak sanggup mengucapkan kata maaf.
"Semoga bahagia al, Kamu jangan nakal lagi, sekarang kamu udah punya istri, jaga queen baik-baik, Sayangi queen dengan sepenuh hati, Cintai dia, Dan aku berharap kalian bahagia." Ujar caca dengan senyum kepahitan.
KAMU SEDANG MEMBACA
QUEEN (TAHAP REVISI)
Teen Fiction"Ni." Queen meletakan surat dengan amplop biru di atas meja Riyan. "Maksudnya?" tanya Riyan agak heran. "Gue udah tau, lo kan si surat yang amplop biru?" Tanya Queen dengan dingin, sambil menaik turunkan alisnya. "D-daariii mana kamu tau?" tanya Ri...