2 minggu kemudian
"Maaf"
"Gpp queen, Itu permintaan mami kamu"
"Tapi yan, Aku tetap Mencintai kamu, Sampai kapan pun itu" Ujar queen lalu menatap mata riyan yang sudah berkaca
"Meskipun berat yan, A-aku izinkan kamu buat nyari wanita lain, A-aku rela" Lirih queen lalu menunduk menahan tangis, Sungguh queen sakit, ia harus melepaskan lelaki yang ia cintai sepenuh hati, Angan-angan nya untuk menikah dengan riyan setelah UN telah usai
Queen tidak mau egois, bagaimana pun riyan harus mencari wanita lain. Saat ia telah menikah, Ia tak akan bertemu lagi dengan riyan, Dua hari lagi adalah hari pernikahan nya, Queen tidak bisa mempertahankan riyan untuk slalu di sisi nya
Karna sebentar lagi, ia akan menjadi istri seorang aldi bimantara, Ah queen rasanya kesal sekali, Namun ia bisa apa selain iklas dan menjalan kan, Queen hanya mengikuti alur untuk saat ini
Setelah UN minggu lalu, Baru sekarang mereka datang ke danau ini, Riyan mengira ia akan menghabiskan hari penuh bahagia setelah melepas penat nya menjalani UN, Tapi ekspetasi nya tidak sesuai kenyataan, Riyan hanya bisa tertawa miris, Sebenarnya ia juga sudah tau ini akan terjadi
Karna dulu aksa datang menemui riyan dan keluarga, Aksa menceritakan semuanya, Tama dan sarah pun paham bagaimana posisi aksa, Rela memaksa cucu demi keinginan terakhir sang menantu terkabulkan
"Aku mengira ini hari bahagia kita, T-tapi aku salah besar, A-ku hahaha huft, Tidak dapat berkata hikss..." balas riyan, Ia tertawa hambar lalu menangis, Lalu tertawa kembali
"Jangan begini yan" Lirih queen
Riyan menarik napas dalam. Melepas segala sesak yang menghantam dada nya dengan kejam, Ini sungguh menyakitkan bagi riyan
"Huft, Aku pikir aku akan baik-baik saja. Meskipun aku tau ini akan terjadi, Namun aku gagal, Hah hahaha, Sesak queen" Lirih nya di akhir kalimat, Riyan memukul dada nya yang terasa sesak
Queen yang melihat itu, Memeluk riyan dengan erat, Riyan menangis dengan bahu yang bergetar hebat. Sungguh sakit itu datang menghantam dada nya dengan kejam
"Sampai mati pun aku gak akan lupain kamu, Kamu lelaki yang aku sayang setelah papi, Cuma kamu lelaki yang buat aku jatuh cinta dengan cara sederhana, Lelaki yang membuat aku merasakan cinta yang teramat dalam
Iyan, Aku memang wanita posesiv, Aku memang kasar, Suka mengatur kamu, Suka cemburuan, Namun percayalah, di balik sikap ku itu, Aku mencintai kamu, Bahkan melebihi diri ku sendiri, melihat air mata ini membasahi pipi, Aku merasa sesak, Jangan membuat ku tertekan, Kita sama-sama merasakan sakit dan sesak yang teramat menyakitkan, Namun percayalah semua akan lebih baik seiring berjalan nya waktu" Ujar queen panjang lebar
Queen melapas pelukan nya, Ia menangkup wajah riyan, Lalu menghapus air mata itu dengan lembut
"Aku slalu ada buat kamu, disegala keadaan, Karna disini hanya ada nama kamu, Aku akan slalu berada di samping mu sampai kapan pun itu, Namun tidak sebagai kekasih, Melain seorang sahabat, Maaf yan, Bagaimana pun juga kita tidak bisa melanjutkan hubungan ini, Dua hari lagi status ku sudah berubah menjadi seorang istri, Aku tidak bisa menolak semua ini"
Riyan menatap queen lama, Lalu mengenggam tangan queen erat
"A-aku gak akan bisa cari perempuan lain, Karna di hati aku hanya ada kamu, Queen aku bahkan lebih mencintai kamu, Rasa cinta ku lebih besar di banding rasa kamu untuk ku, Aku berjanji pada diri ku, Aku tidak akan pernah membuka hati untuk wanita lain selain kamu
Andaikan aku ingin egois. Aku akan melakukan segala cara untuk kita tetap bertahan, Namun aku tudak bisa melakukan nya, Egois hanya bisa membuat kita bahagia sementara, sedangkan aku tidak suka dengan kata sementara
KAMU SEDANG MEMBACA
QUEEN (TAHAP REVISI)
Teen Fiction"Ni." Queen meletakan surat dengan amplop biru di atas meja Riyan. "Maksudnya?" tanya Riyan agak heran. "Gue udah tau, lo kan si surat yang amplop biru?" Tanya Queen dengan dingin, sambil menaik turunkan alisnya. "D-daariii mana kamu tau?" tanya Ri...