"Maaf, Saya tidak bisa melanjutkan pertunangan ini." Ujar Queen menjatuhkan cincin yang akan ia pasangkan di jari Aldi.
Penuturan Queen membuat mereka kaget, terutama Danadyaksa dan orang tua Aldi.
"Cia apa yang sudah kamu lakukan?" Pekik Aksa keras.
"Maaf, Kek. Cia gak bisa di posisi ini, Harus nya caca yang disini, Bukan cia."
"Gadis kampungan itu tidak cocok dengan Aldi, Queen." Desis Aleta tajam.
"Ma, Mama kenal Queen dari kecil, Queen sama Aldi sahabatan, Ma. Mama harusnya ngerti perasaan Queen, Saat mami meninggal bukannya mama yang slalu paham apa keinginan Queen? kenapa kali ini mama egois? mama bukan mama aletta yang Queen kenal dulu, mama egois, EGOIS." pekik Queen menggema di ruangan itu.
Aleta di buat bungkam oleh perkataan Queen, apakah ia sudah terlalu jahat? Ah tidak mungkin pikirnya, Alexa berusaha menepis ucapan Queen, Yang ia mau Queen tetap menjadi menantu nya.
"Mama gak egois, Mama cuma mau kamu menjadi menantu mama sayang, Mama mohon, Kamu ngertiin mama kali ini aja." Ujar Aleta lembut.
"Gak ma, Harusnya Queen yang ngomong itu ke mama, Harusnya mama ngertiin perasaan Queen, Queen dan Aldi gak saling mencintai." Bantah Queen.
"Queen, Cinta bakalan datang karna terbiasa, kamu jalani dulu ya sama Aldi, Aldi gak akan nyakitin kamu, mama yakin kamu bakalan bahagia sama Aldi, percaya sama mama, Queen." bujuk Aleta lembut.
"Maaf, Ma. Queen nggak bisa. Queen cinta sama Riyan, bukan sama Aldi."
"MAMA GAK PEDULI, MAMA CUMA MAU KAMU SAMA ALDI."Pekik Aleta kuat.
Queen menggeleng-gelengkan kepala nya tidak percaya. Orang yang sedari dulu ada untuk nya, sekarang berbeda, Orang yang selalu mengerti perasaan nya, Sekarang berbeda
"Mama yang sekarang berada di depan Queen bukan mama Aleta yang Queen kenal dulu, Mama terlalu egois." Ujar Queen dan segera berlari keluar dari kediaman danadyaksa.
Bahkan teriakan dari aleta, danadyaksa, Filbert, ros dan caca saja ia abaikan. Queen hanya mau dengan kekasih nya, Ia tidak bisa melanjutkan semua ini dengan pakasaan seseorang, Yang berakibat tidak akan berjalan dengan lancar.
Aleta menatap tajam Caca yang sedari tadi menangis di sebelah Mira, ibunya. Aleta berjalan ke arah caca dan,
PLAK!
"Pasti kamu yang sudah menghasut Queen kan?" Tanya aleta tajam.
Caca menggelengkan kepala nya kuat, sambil memegang pipi nya yang terasa panas akibat tamparan dari aleta.
"Bukan tante, Saya gak pernah menghasut Queen." Jawab Caca pelan.
"Ngaku aja kamu!" Bentak aleta, yang akan melayangkan tangan nya ke caca, Tapi di tahan oleh mira.
"Maaf buk, Jangan sesekali anda melayangkan tangan itu kepada putri saya, Saya saja tidak pernah menyakiti putri saya, Anda dengan lancang menamparnya. " Desis Mira geram.
"kenapa memang nya? Pelet apa yang kalian gunakan untuk anak saya hah?"
"Anak anda yang dari dulu mengejar putri saya, Salahkan saja anak anda, jangan menyalah kan anak saya." Pekik Mira marah, Dia tidak suka anak nya di permalukan seperti ini.
Sedangkan caca sudah menangis tersedu-sedu.
"Heh, Anak saya tidak akan mengejar gadis kampungan seperti dia," Sinis Aletta menunjuk Caca dengan dagunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
QUEEN (TAHAP REVISI)
Teen Fiction"Ni." Queen meletakan surat dengan amplop biru di atas meja Riyan. "Maksudnya?" tanya Riyan agak heran. "Gue udah tau, lo kan si surat yang amplop biru?" Tanya Queen dengan dingin, sambil menaik turunkan alisnya. "D-daariii mana kamu tau?" tanya Ri...