55. Merindukan Dan luka

1.5K 68 21
                                    

"Mengiklaskan kepergian seseorang memang tidak mudah, Apalagi ia pergi untuk selama-lamanya, Namun jangan berlarut dalam kesedihan, Karna masih banyak oranh di sekita kita yang membutuhkan,  Contohnya keluarga dan sahabat"

( ~ YR ~ )

💜

"Queen" Panggil raya lembut, Sambil mengelus rambut queen dengan sayang, Queen hanya diam menatap luar jendela dengan tatapan kosong

"Jangan begini, Kak aya gak suka liat adik kakak yang kuat lemah kayak gini, Riyan gak akan tenang di atas sana kalau kamu sedih terus" Ujar raya

Namun queen tetap diam, Tetapi air mata nya sudah kembali menetes dengan deras, Sesak itu kembali ia rasakan, Queen merasa terpukul atas kepergian orang yang ia sayang, Apalagi ini bukan kali pertama, Mengapa?  Mengapa harus orang yang ia sayang pergi dengan cepat?  Itu pertanyaan yang selalu membuat queen selalu larut dalam kesedihan

"Kakak tau gimana perasaan kamu, Kakak juga kayak kamu waktu kehilangan jenni, Tapi mama bilang sama kakak, Kalau kakak gak boleh terlalu larut dalam kesdihan, Gak boleh terlalu mengurungkan diri

Kalau kita larut, Menurut kamu orang yang kita sayang bisa hidup lagi gak?  Gak kan?  Jadi kamu harus tetap jalani kehidupan kamu yang sekarang, Kamu gak sedih lagi bukan karna kamu udah lupain riyan, Bukan.

Riyan pun pasti ingin gadis yang di cintai nya hidup bahagia, Ratu hey,  Dengarin kakak, Sekarang kalau kamu kayak gini, Bukan cuma riyan yang sedih, Tapi xavier, Kak jen, Mami, serta keluarga dan sahabat kamu

Kamu gak liat, Caca semakin kurus sekarang, Dia selalu gak selera makan, Liat kondisi kamu kayak gini" Ujar raya panjang lebar

Queen menundukkan kepalanya, Bahu queen kembali bergetar hebat karna menangis, Lagi lagi ia kembali menangis,  Queen memeluk raya erat

"S-sakit Kak Hiks...Hiks...., Kenapa harus dia Hiks..." Lirih queen dengan tangis yang semakin menjadi

Bahkan raya tak dapat lagi menahan mata nya yang sedari tadi berkaca-kaca

"Ratu kakak kuat, Ini udah sebulan kepergian riyan, Kamu udah bersuami, Kasihan aldi" Ujar raya,  Queen terdiam bahkan ia lupa jika ia sudah menikah

"R-ratu gak cinta sama aldi" Lirihnya

"Cinta datang karna terbiasa, Iklasin riyan ratu, Riyan gak bakal ingin liat kamu yang selalu menangisi dia tiap hari begini, Dia gak akan tenang disana, Jangan egois, Kamu harus mikirin riyan juga"

Queen makin mempererat pelukan nya pada raya, Lalu kembali menangis, Ntahlah queen merasa sangat terpukul dengan kepergian riyan, Bahkan sesekali ia  kerumah sarah hanya untuk masuk ke kamar riyan, Sekali queen tidur disana, Tama sebenarnya sudah menyarankan agar queen iklas, Namun queen selalu mengabaikan apa yang di katakan tama





***




"Caca harus gimana bu? hikss...Caca gak bisa liat queen yang selalu berdiam diri, Ini lebih menyakitkan dari pada liat queen bersanding dengan aldi" Jujur caca pada mira

"Ca, Queen butuh kamu sebagai penyemangat, Kalau kamu sakit begini, Siapa yang bakal bantu queen bangkit lagi?  Gak ada, Queen penurut cuma sama kamu dan raya, Kamu makan ya, Biar besok badan kamu udah sehatan,  Badan kamu lemah karna gak makan" Ujar mira khawatir

Caca terdiam mencerna ucapan mira, Kalau ia sakit?  Gimana dengan queen? Batin nya, Lalu dengan cepat caca menghapus air matanya, Dan tersenyum pada mira

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 25, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

QUEEN (TAHAP REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang