"Perihal mengiklaskan? Bahkan aku tidak pandai dalam hal seperti ini, Saat rasa itu tumbuh dengan mekar, namun harus patah oleh tangan kasar yang tak berperasaan"
•
•
( ~ Shalsabilla ~ )
****
🌼🌼🌼
Sudah seminggu semenjak Queen menolak perjodohan itu pada kakeknya, Selama itu pula Queen malah sering murung, Bertambah cuek pada sekitar, yang membuat Queen geram, Riyan yang selalu menghindari nya, dan setiap di tanya, Selalu saja mengalihkan topik pembicaraan.
Seperti kejadian tiga hari yang lalu, Queen yang sengaja ke kelas untuk menjemput Riyan agar makan siang bersama, tapi yg ia dapat hanya kelas kosong, Riyan sudah lebih dulu ke kantin sedangkan pagi Queen sudah chat, kalo siang ia hanya mau sama Riyan ke kantin.
Membayangkan kejadian itu membuat mood Queen rusak, karna kesal, Queen keluar kelas mengabaikan Caca yang sedari tadi menatap Queen sedih, Bukan hanya Queen, Tapi dirinya juga.
Queen berjalan dengan tatapan yang datar, Queen sengaja berjalan melewati perpus, karna ia yakin Riyan akan ada disana.
Riyan sedang berjalan bersama adek kelas dengan gelak tawa antara mereka, Adek kelas yang tak lain adalah Starla, Masih ingat kan?
Queen mengepalkan tangan, Ia mempercepat langkah agar cepat sampai di depan sang kekasih, Riyan dan Starla tentu kaget melihat Queen tiba-tiba ada di depan mereka, Dengan geram Queen menendang tulang kering Starla tanpa perasaan.
"Lo mau gue bunuh selama sekolah?" Tanya Queen dingin.
Starla gemetar melihat tatapan Queen dan juga suara dingin Queen yang menyeramkan baginya.
Melihat Starla yang terdiam, Queen kembali menendang nya dengan keras.
"Aaaakkkkkkhhhhh...." Pekik Starla kesakitan, Bahkan air matanya sudah mengalir deras.
KAMU SEDANG MEMBACA
QUEEN (TAHAP REVISI)
Teen Fiction"Ni." Queen meletakan surat dengan amplop biru di atas meja Riyan. "Maksudnya?" tanya Riyan agak heran. "Gue udah tau, lo kan si surat yang amplop biru?" Tanya Queen dengan dingin, sambil menaik turunkan alisnya. "D-daariii mana kamu tau?" tanya Ri...