🐼🐼🐼
..
"Dari mana saja kamu cia?" Geram danadyaksa saat melihat Queen melangkah menuju lantai atas.
"Kakek tidak perlu tau," Jawab Queen dingin.
"Kakek wajib tau, Kenapa kamu suka membangkang setelah pacaran sama di." Bentak Danadyaksa.
Queen membalikkan badan dan menghadap ke arah aksa.
"Sifat Kakek yang membuat Cia kayak gini, kakek udah gak bisa ngertiin Cia lagi, kakek terlalu gila harta dan pangkat, kakek bahkan tidak peduli dengan kebahagiaan Cia."
"Kemana kakek yang dulu? Kemana kakek yang selalu ada untuk cia? Selalu suport Cia dalam keadaan apapun, Slalu mementingkan kebahagian cia di atas apapun, Kemana? kakek bahkan tidak memikirkan perasana cia kali ini, sudah berapa kali cia bilang, tindakan kakek menyakiti 4 hati sekaligus."
"kakek tau? caca bahkan sampai demam gara-Gara ini, Dan asal kakek tau, Caca berpura-pura tegar di depan kakek, caca berusaha terlihat baik-baik aja, Karna caca merasa ia akan kalah jikapun dia saling berjuang dengan aldi." Ujar Queen penjang lebar dengan air mata yang kian menderas.
Sesak itu kembali menggerogoti hati Queen, Ia sakit melihat sahabatnya terpukul, Queen juga sakit saat kakek nya dengan tak berhati memisahkan dia dengan Riyan.
Bahkan perkataan panjang lebar Queen membuat keluarga mereka yang saat ini berkumpul neneteskan air mata, Apalagi ros adalah seorang ibu, Meskipun ia bukan ibu kandung Queen, Tapi ia paham bagaimana kondisi anaknya.
Sedangkan danadykasa terdiam, lidah nya terasa kelu menyela ucapan sang cucu yang penuh dengan kesakitan, Apa aku terlalu egois? Pikir danadyksa.
"Cia mau pergi." Ucap Queen membuat mereka kaget.
"Kamu tidak bisa pergi." Tegas danadykasa dengan geram.
"Cia akan tetap pergi,"
"Kamu tidak akan bisa." Remeh danadykasa.
Queen terkekeh lalu menatap kakeknya sinis.
"Kita gak jauh beda, kakek tau itu bahkan semuanya juga tau itu, Cia bisa berbuat licik lebih dari kelicikan yang kakek punya, Cia bahkan bisa lebih kejam dari kakek, kakek bisa mengapa cia tidak?" cibir Queen dengan sinis.
Danadykasa mengepalkan tangan nya, Ia melupakan satu hal, Sifat nya menurun pada cucu kesayangan nya, ia bahkan lupa, Jika Queen lebih licik banding dirinya.
"Jangan membangunkan sisi gelap cia yang udah lama cia kubur dalam-dalam." Desis Queen dan meninggalkan mereka di ruang keluarga dengan wajah pucat dan tubuh yang menegang, Terutama Danadyasa, emely (nenek) dan Filbert.
Filbert yang sudah tidak tahan pun membuka suara.
"Pa, aku mohon, Biarkan Cia sama orang yang dia suka."
"Saya tidak akan membiarkan itu terjadi, Filbert." Geram danadykasa menatap anaknya tajam.
"Tapi saya ayah nya, saya yang lebih berhak menentukan kebahagiaan putri saya, Papa dari dulu memang tidak pernah berubah." Pekik Filbert kesal, Ia sudah terlalu kesal oleh papa nya.
"Kamu berani berbicara keras di depan papa, Filbert?" Desis danadyaksa tajam.
"Maaf, Pa. Tapi, Filbert hanya ingin putri filbert bahagia, dan Filbert tidak ingin melihat sisi gelap cia datang lagi, Akan banyak orang di luar sana menjadi korban cia, Belum lagi cia yang akan menyakiti dirinya sendiri."
KAMU SEDANG MEMBACA
QUEEN (TAHAP REVISI)
Teen Fiction"Ni." Queen meletakan surat dengan amplop biru di atas meja Riyan. "Maksudnya?" tanya Riyan agak heran. "Gue udah tau, lo kan si surat yang amplop biru?" Tanya Queen dengan dingin, sambil menaik turunkan alisnya. "D-daariii mana kamu tau?" tanya Ri...