"Queen kamu mending dirumah aja, Kamu itu rusuh." Kesal Sella pada Queen yang sedari tadi menjaili orang kampung sella
"Gak, Gue kesal sama cewek di kampung lo, Sombong semua. Gaya selangit, Taik lah" Kesal queen
Lalu berjalan mendekati seorang gadis yang sedang bergosip ria, Sella sudah menghela napas kasar melihat tingkah queen yang bar-bar
"Hai" Sapa queen dengan senyuman yang mengembang, gadis itu menatap queen dari atas hingga bawah
"Kenapa? Gue cantik ya?" Tanya queen percaya diri
"Udah banyak sih yang bilang gue cantik" Lanjut nya sombong
"Cantikkan juga aku kemana-mana" Kesal anak kampung itu menatap queen sinis
"Ah, Ya lo memang cantik, Kalau di liat dari lubang pipet" Ujar queen lalu mengibaskan rambut nya mengenai wajah wanita itu
"Kamu..."Geram anak itu
Queen tersenyum lalu melempar cacing yang sedari tadi di tangannya ke arah para wanita itu. Lalu ia lari mengejar sella dengan tawa terbahak-Bahak
Betapa menyenangkan nya melihat wajah gadis itu kesal. Semenjak dikampung sella. Bukan cuma gadis tadi saja yang jadi korban kejahilan queen. Namun preman pun yang paling di takuti di kampung itu sudah pernah ia jahili
"Woi sella, Tunggu kenapa sih, Ntar gue ilang di kampung lo" Teriak queen,Namun sella mengabaikan nya
Queen semakin mempercepat larinya, Hingga ia melihat sella berhenti
"Kenapa lo?" Tanya queen yang baru saja sampai di sebelah sella dengan nafas ngos-ngossan
"itu rame, Acara apa ya queen, Ada bang bahar lagi, Pasti tauran ni" Cemas sella
"Abang itu lo takut?" Ujar queen dengan tatapan tak percaya
"Heh setan, Lo liat lah badan nya aja dua kali lipat di banding gue, Gue mana bisa berantem sama cowok, Kalau sama cwek mah ayok sini" Geram sella melayangkan kepalan nya ke arah queen
Queen bukannya takut, Tapi malah tertawa terbahak-bahak. Sella terdiam melihat tawa queen yang lepas, Betapa cantik sahabat nya itu, Setiap pahat wajahnya seperti sempurna
Sella tersenyum bahagia melihat tawa queen, Memang jika bersama sella queen selalu tertawa lepas, Sella bersyukur sudah di pertemukan dengan sosok sahabatnya yang satu ini
Meskipun queen jarang menjumpai nya, Namun queen selalu menanyakan setiap kabar sella, Queen selalu menyempatkan diri untuk vc bersama sella, Meskipun hanya satu menit
Sella sudah banyak berhutang budi pada queen. Jika tidak di biayakan oleh queen. Mungkin sella sudah tidak mengenyam pendidikan lagi, Hingga sekarang queen lah yang membiayai sekolah nya, Bahkan queen sudah membeli tanah di kampung ini, Dan di kelola oleh abah dan ambu sella
Sungguh sella merasa queen bagaikan penyelamat bagi nya, Queen segalanya, Bahkan bertaruh nyawa saja sella mau jika itu untuk queen.
"Kenapa lo liatin gue sambil senyum gitu? Lo gak suka sama gue kan?" Tanya queen horor, Sella merubah mimik wajahnya menjadi datar, Lalu menjitak kepala queen
"Gue masih normal ya" Kesal sella
"Ya ya ya" Ujar queen malas
"Queen gimana ni, Kita gimana mau lewat, Liat noh bang bahar udah marah-marah, Mana banyak lagi preman nya" Ujar sella semakin cemas, Ia takut jalan melewati para preman
KAMU SEDANG MEMBACA
QUEEN (TAHAP REVISI)
Teen Fiction"Ni." Queen meletakan surat dengan amplop biru di atas meja Riyan. "Maksudnya?" tanya Riyan agak heran. "Gue udah tau, lo kan si surat yang amplop biru?" Tanya Queen dengan dingin, sambil menaik turunkan alisnya. "D-daariii mana kamu tau?" tanya Ri...