43. Queen

838 55 11
                                    

Maaf ya, sudah lama tidak posting.

Jika ada kesalahan typo atau gak masuk akal, mohon di koreksi.

Jangan lupa vote ya, bantu support aku.

Terima kasih cantik🦋🌼

Selamat membaca ya woiii.....

Yang gak vote tapi membaca, bisulan hehehehe.

Yang gak vote tapi membaca, bisulan hehehehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


🌼🌼🌼


"Papi yang benar saja." Ujar Queen dengan kekehan nya, Menganggap bahwa ucapan sang papi sebuah lelucon.

"Papi serius, Cia." Ujar Filbert menatap Queen lamat. Queen menatap papi nya seakan tak percaya, Lalu tertawa remeh.

"Jadi ini kumpul keluarga yang papi maksud? Kalian rencanain sesuatu, Bahkan papi tau kalau Ciia sudah bahagia. TAPI KENAPA PAPI RUSAK LAGI?" teriak Queen di akhir kalimat membuat mereka kaget.

"Cia..."

"Papi berubah." Ujar Queen dengan suara rendah.

"Papi cuma mengikuti apa kata Kakek kamu."

"Kakek gak mungkin meminta papi melakukan ini, Karna kebahagian Cia no satu bagi kakek dari segalanya." Ujar Queen berusaha tenang.

"Tap_"

"Cia ke atas dulu. Cia malas untuk berdebat malam-malam."

Setelah itu Queen langsung saja melangkahkan kaki menuju kamar, sedangkan Filbert terduduk di sofa, Ia menyakiti hati putri kesayanganya kembali, Sungguh Filbert tidak berniat, Namun ia juga tidak bisa membantah apa yang di katakan oleh papa nya.

"Mas," Panggil Ros yang sedari tadi memperhatikan mereka

"Aku menyakiti nya lagi Ros." Lirih Filbert.

"Kamu gak salah mas, Kamu hanya menjalankan perintah papa." Ujar Ros mengusap ngusap lengan suami nya.

"Tapi_"

"Sekarang kita tidur aja, Besok kita bahas lagi." Saran Ros, Filbert hanya mengangguk dan berjalan bersama ros menuju kamar.

Landri yang sedari tadi memperhatikan di balik tembok, keluar. Lalu berlari menuju kamar sang adik.

"Queen." Panggil Landri di depan pintu, Karna kebetulan kamar Queen tidak di kunci.

"Kamu gapapa?" Tanya Landri hati-hati setelah duduk di sebelah sang adik.

Queen hanya diam, menatap angin malam, Landri menghela napas, Ia paham bagaimana perasaan Queen.

"Kakak tau apa yang kamu rasakan, Pasti sakit, Kakak juga pernah di posisi kamu, Kakak harus rela kehilangan dia." Ujar Landri sembari duduk disebalah Queen menikmati angin malam di balkon kamar.

QUEEN (TAHAP REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang