Pertemuan dengan Suasana Baru

18 2 0
                                    

Kali ini Universitas Indonesia jurusan Antropologi, akan mengadakan sebuah penelitian di negara lain. Entah karena takdir atau apa, kali ini penelitiannya di lakukan di negara Spanyol utamanya di kota Barcelona. Mendengar informasi dari sang ketua kelas, Sista begitu sangat bahagia.

Ya, apalagi yang bisa membuat Sista bahagia selain bertemu secara langsung dengan Alvin yang notabene nya adalah sang pacar.

Penelitian akan dilakukan tepatnya pada esok hari di Picasso Museum. Secara kebetulan juga hari ini hanya ada satu mata kuliah saja. Jadi, Sista akan segera bergegas pulang ke rumah untuk menyiapkan barang-barang yang akan ia bawa nantinya.

"Lo udah mau balik?" Tanya Dito.

Sista mengangguk.

"Buru-buru amat,"

"Iya dong. Gue mesti nyiapin segala kebutuhan yang bakal gue bawa. Lo mah, cuma bawa barang yang simple. Sedangkan gue, termasuk cewe-cewe yang lain, mesti kudu nyiapin semuanya lebih awal. Kan banyak tuh, kebutuhan cewe yang perlu di bawa."

"Oh gitu. Gue anterin?"

"Dito, biarpun gue nggak bilang, lo pasti dah tau kan, jawabannya apa? 🙂"

"😁 Cuma nge tes doang. Yaudah kuy,"

Yah, selama lima semester ini, Sista dan Dito memang selalu pulang pergi bersama. Itulah yang membuat hubungan mereka semakin dekat sekarang. Dalam perjalanan, Sista tak henti-hentinya tersenyum sumringah. Sungguh begitu bahagianya dirinya. Ia tidak tau, jika senyum bahagianya itu tidak lama lagi akan berubah menjadi sebuah kesedihan yang mendalam.

🍁🍁🍁

Keesokannya, rombongan antropologi UI telah sampai di bandara. Kali ini mereka akan menyewa sebuah apartemen yang ada di kota Barcelona, Spanyol ini. Tidak cukup sampai sejam, akhirnya mereka tiba di apartemen.

Sista yang merasa kesulitan membawa barang bawaaannya, kini dibantu oleh Dito. Saat menuju kamar yang telah di tentukan, Dito terlebih dahulu mengantarkan barang yang dibawa Sista ke kamarnya.

Saat Sista dan Dito tepat sampai di depan pintu kamar apartemen, betapa terkejutnya Sista dan Dito saat melihat dua orang yang ada di hadapannya yang baru saja keluar dari kamar apartemen. Dua orang itu pun, sama terkejutnya dengan Sista dan Dito.

Sista merasa indra penglihatannya mulai memburam dikarenakan air mata yang mulai jatuh dari pelupuknya.

"Ternyata, dugaan aku selama ini memang benar Al. Dan kamu Sila, aku nggak nyangka kalau orang yang begitu aku percayai, tega menusuk aku dari belakang. Aku benci dengan kalian berdua"

Setelah mengatakan itu, Sista berlalu dari hadapan Alvin dan Sila. Dito menatap Alvin dan Sila dengan tatapan tajam.

Dito melangkah tepat di hadapan Alvin dengan satu langkah.

"Lo udah berani buat Sista nangis. Dengan dia nangis, lo berurusan sama gue," ucapnya lalu beralih menatap Sila dengan tatapan tajam juga. Sila yang ditatap seperti itu, refleks langsung mengeratkan genggaman tangannya pada Alvin.

Dito langsung mengejar Sista yang entah kemana perginya gadis itu.

"Aku takut Al 😟"

"Kamu tenang aja. Ada aku kok 🙂"

Sila hanya mengangguk sebagai jawaban.

~To be continued~

Jangan lupa vote ya ☺️

Follow instagram
krtni_nrfadilla

Sampai jumpa di part selanjutnya 👋

KISAH KITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang