Andre hanya menggelengkan kepalanya.
"Oh iya, satu lagi. Saya dengar, kalau istri kamu meninggal karena melahirkan. Dan itu pun, nyawa anak kamu juga tidak tertolong. Itu sebabnya waktu kamu menemukan Sista, kamu langsung mengadopsinya."
"Tau dari mana kamu?" Tanya Andre.
"Kamu nggak perlu tau saya dapat info tentang keluarga kamu dari mana. Intinya, saya datang kemari untuk menjemput Sista." Ucap Ani dengan nada percaya dirinya.
"Tidak! Kamu tidak boleh seenaknya. Sista itu sudah seperti anak kandung aku sendiri. Mana bisa kamu dengan santai mau mengambilnya kembali. Tidak! Saya tidak akan mau!" Elak Andre.
"Oke, kalau kamu tidak mau, serahkan saja aset perusahaan mu itu pada saya. Maka Sista tidak akan saya ambil."
"TANTE ANI?!"
Andre dan Ani refleks bersamaan menoleh ke sumber suara.
"Sista?" Ujar Andre.
Sista berjalan ke arah Ani dengan wajah yang berlinang air mata.
Plak
Tangan mungil Sista berhasil melayang mulus ke pipi Ani.
"Nak,"
"Apa hak tante bilang seperti itu ke Papa?! Dari tadi aku udah dengar semuanya! Dan apa yang barusan tante bilang? 'Nak'? Tante baru mengakui aku sebagai anak, setelah beberapa tahun berlalu?! Tega ya. Seorang ibu menelantarkan anaknya. Mungkin aku berdosa udah menampar tante. Tapi rasa sakit yang ada di dalam tubuh aku lebih sakit ketimbang tamparan dari aku. Rasanya aku begitu menjijikkan setelah tau, kalau aku lahir sebagai anak haram. Dan sekarang aku baru ngerti, kenapa waktu itu, pas Alvin ajak aku ke rumahnya, tante begitu marah ke aku pas tau siapa nama ku. Ternyata ini alasannya 😭" ucap Sista lalu mengusap wajahnya yang penuh dengan air mata.
"Oh iya, kalau tante datang ke sini hanya untuk membawa aku pulang, aku nggak akan mau. Karena yang paling penting dan yang paling berharga di dunia ini adalah Papa aku. Biar pun aku cuma anak angkatnya, tapi aku salut sama Papa. Dari waktu aku masih bayi sampai sekarang, dia yang selalu mengurus ku. Sedangkan tante? Kemana tante selama ini? Dan oh iya, tante jangan pernah berharap kalau aku akan panggil tante dengan sebutan 'MAMA'. Karena hal itu nggak bakal terjadi. Masih baik, aku bisa panggil dengan sebutan 'TANTE'. Itu menunjukkan kalau aku masih menghormati tante."
"Jadi aku minta sekarang, tante pergi dari sini." Ucap Sista.
Ani hanya menatap Sista dengan tatapan pilu. Ia pun langsung melangkahkan kakinya keluar dari rumah Andre Bimajaya.
Keluar dari rumah Andre, Ani menangis sekejer mungkin.
"Sungguh begitu sakit, tidak dianggap oleh anak kandung sendiri 😭 apa yang harus aku lakukan? 😭" Batin Ani.
🍁🍁🍁
Setelah perdebatan hebat itu terjadi, Sista berusaha menenangkan dirinya dan juga Andre-papanya yang masih agak shock. Sista menggiring Papanya duduk di ruang tamu.
"Maafkan Papa Sista. Papa belum sempat cerita tentang..." Ucapan Andre terhenti karena Sista menggenggam tangan Andre.
"Sista ngerti kok Pa. Lagian, aku juga nggak terlalu mentingin apa yang baru aja terjadi. Intinya, Papa tetap akan selalu jadi Papa aku satu-satunya di dunia ini 🙂. Nggak ada yang lain."
Andre tersenyum lirih seraya mengusap rambut putri angkatnya itu.
"Terima kasih Nak 😟"
"Iya Pa. Yaudah, kalau gitu aku naik ke atas dulu. Mau istirahat. Soalnya capek banget,"
Andre mengangguk sebagai jawaban.
Langkah Sista terhenti saat Andre kembali memanggilnya.
"Iya Pa?"
"Bagaimana hubungan kamu dengan si Alvin?"
"🙂 Aku sama dia udah nggak sama-sama lagi Pa." Ucap Sista lalu kembali melanjutkan langkahnya.
🍁🍁🍁
"SIAL! SIAL! SIAL!" ucap Ani seraya memukul-mukul stir mobil.
"Kenapa semuanya jadi begini 😭 saking hinanya aku, sampai-sampai anak kandung ku sendiri nggak menganggap aku sebagai ibu kandungnya," ucap Ani dengan berderai air mata.
Tiba-tiba ia hampir saja menabrak seorang laki-laki bertopi yang tengah ingin menyebrang jalan.
"Astaga 😲, apa yang barusan aku lakukan?" Tanyanya pada diri sendiri.
Karena tidak melihat orang tersebut bereaksi sama sekali, Ani segera keluar dari mobil untuk memastikan kondisi laki-laki itu.
"Ngh, saya minta maaf. Apa anda baik-baik saja."
"Iya, saya baik-baik sa..ja.. Ani?"
~To be continued~
KAMU SEDANG MEMBACA
KISAH KITA
RomanceBerusaha berjuang dan mempertahankan. Tapi hasilnya??? Apa harus diakhiri begitu saja atau tetap yakin kalau semuanya akan baik-baik saja?