Biar Waktu Hapus Sedihku

22 4 1
                                    

Tak terasa kini sudah lebih dari lima hari Sista beserta gerombolan mahasiswa UI di Spanyol. Dan sekian hari itulah Sista sudah tidak saling menyapa meskipun satu area apartemen.

Jangan tanyakan tentang Dito. Kini, Sista dan Dito semakin lebih dekat dari biasanya. Apalagi sekarang, mereka selalu bersama untuk menyelesaikan hasil laporan penelitiannya ini.

"Dit, gue mau ngomong sesuatu ke lo"

"Apa?"

Sista perlahan menarik nafasnya kemudian menghembuskan nya kembali, lali mulai berkata, "gue baru sadar. Ternyata, selama ini lo nggak seperti apa yang gue kira. Dari awal pas Papa gue ngenalin lo, gue berpikir kalau di dunia ini nggak ada yang bisa menyamakan Alvin. Tapi ternyata, lo ada orang yang lebih dari Alvin. Lo baik, selalu ngertiin apa yang gue rasa, selalu kasih gue support, lo penyayang dan utamanya, lo adalah cowok yang nggak pernah ngingkarin ucapannya sendiri. Kalau lo bilang 'ini', ya 'ini'. Kalau lo bilang 'itu', ya 'itu'. Lo nggak seperti Alvin. Dan dengan bodohnya gue selalu percaya dan nggak memperdulikan keadaan yang ada di sekitar gue. Dan sekarang gue baru sadar," ucap Sista dengan sebulir air mata yang membasahi pipinya.

Dito merengkuh Sista dari samping seraya mengusap pundak gadis itu.

"Gue paham sama apa yang lo rasa. Kalau gue di posisi lo, gue juga bakal kayak gini." Ucap Dito.

Dito memegang kedua pundak Sista dan menatap dengan serius kedua manik mata Sista.

"Dengerin gue. Mulai sekarang, apa pun yang terjadi, lupain aja. Karena semua itu adalah masa lalu dan jangan pernah lo kenang. Kalau setiap lo kenang, lo pasti kembali nangis ingat itu semua. Oke?"

Sista perlahan mengangguk.

Dito tersenyum dengan jawaban anggukan dari Sista.

Sista menghela napas nya lalu mengusap air mata yang membasahi pipinya kemudian mengulum senyum lebarnya. Berusaha menampakkan ekspresi jika dirinya akan melupakan kejadian yang telah ia alami bersama dengan Alvin.

Kini, Sista berjanji pada dirinya sendiri untuk bisa menghapus setiap rinci kesedihan yang ia alami. Membiarkan waktu yang perlahan berjalan untuk menghapus lukanya.

~To be continued~

Maaf part nya kependekan 🙏 dan aku minta maaf juga kalo akhir dari partnya tidak nyambung 🙏

Maaf juga karena kelamaan up 🙂

🙏🙏🙏

Sampai jumpa di part selanjutnya 👋

Stay safe ya 🤗Tetap di rumah aja, jangan kemana-mana teman² 🙂☺️

KISAH KITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang