Di sebuah bar yang dimana banyak lautan manusia yang saling berlenggak-lenggok menari mendengar suara dentuman musik yang begitu keras. Ada juga yang sudah dilanda mabuk berat akibat minum terlalu banyak.
Sila, yang saat ini tengah berada di meja bar kini tengah menikmati segelas vodka. Yang entah sudah berapa gelas yang ia minum. Sampai akhirnya, berbicara pun ia sudah tak sanggup karena terlalu mabuk.
Tanpa sadar, banyak kata-kata atau pun kalimat yang ia lontarkan tanpa sengaja langsung keluar dari mulutnya dengan nada bak orang mabuk berat.
"Hahahahahaha, akhirnya usaha ku selama ini membuahkan hasil. Akhirnya Alvin dan Sista PUTUS! P U T U S! PUTUS! Hahahaha" ucap Sila.
Mau bagaimana pun ia berbicara, tidak akan ada yang mendengarnya. Karena suara musik begitu terdengar keras.
Dengan langkah yang sudah oleng, ia segera meraih ponselnya lalu menelfon Alvin. Meskipun Sila sudah mabuk berat, tapi penglihatannya masih jelas untuk mencari nama Alvin.
Terdengar nada sambung di sana, tapi lama kelamaan hanya terdengar suara operator mengatakan jika nomor yang ia tuju tidak menjawab.
"Ish, Alvin kok nggak angkat telfon aku sih?"
Akibat terlalu oleng, ia pun duduk dulu di sebuah sofa bar, lalu kembali mencoba menelfon Alvin. Tapi hasilnya nihil. Alvin tidak menjawab telfonnya.
"Yaudah deh, aku pulang sendiri aja. Tapi... Eh, aku kan bawa mobil sendiri tadi, haduh 😅 hahaha" ucap Sila.
Begitulah jika orang sudah mabuk berat. Sampai-sampai benda yang di bawa sendiri di lupa. Beginilah juga jika sudah di mabuk cinta, hanya nama orang yang dicintai saja yang selalu ada di benak dan tak terlupakan.
Sila pun bangkit dari duduknya dan ia pun melangkahkan kakinya dengan begitu oleng.
Setelah sampai di tempat parkiran, Sila mencari kunci mobilnya di dalam tas dan segera menekan tombol kunci agar mudah menemukan mobilnya.
Ia pun segera masuk ke dalam mobil dan bernapas begitu terengah-engah karena berusaha memaksakan dirinya yang memang sudah tak sanggup lagi untuk berjalan, ia paksakan.
Kemudian, ia pun mulai menyalakan mesin mobil dan segera melajukan mobilnya.
"Hahahaha... Sista Sista. Kamu itu begitu bodoh ya. Saking bodohnya, kamu nggak sadar kalau semua yang terjadi sama diri kamu itu, karena ulah aku, hahahaha" ucap Sila.
Ia pun menancapkan gas mobil begitu kencang dan entah sudah kecepatan berapa mobil yang ia kendarai tersebut.
Saking asyik dengan pikirannya sendiri menertawakan kekalahan Sista dalam mempertahankan Alvin, tiba-tiba rem mobil yang ia kendarai bleng.
Sila spontan jadi kalut.
"Loh, kok rem nya nggak berfungsi. Kenapa ini? Ah, sial" umpat Sila seraya terus menginjak rem mobil yang sudah tidak berfungsi itu.
Saking seriusnya menginjak pedal rem mobil, Sila tidak melihat jika ada mobil yang melintas. Otomatis ia berusaha memutar stir mobil dan pada akhirnya mengarahkannya pada sebuah pohon besar. Alhasil....
Brukkk
🍁🍁🍁
"APA?"
Seruan dari Sista sontak membuat Andre, Tomi dan juga Dito menatapnya terkejut.
"Oke oke, saya akan segera ke sana," ucap Sista lalu langsung mematikan telfon.
"Papa, Om Tomi, Dito, Sila kecelakaan 😟" kata Sista dengan raut khawatir.
"Sila? Siapa dia?" Tanya Tomi.
"Sila itu temennya Sista Pa," jawab Dito.
"😟 Pa, kita harus ke Spanyol sekarang. Sila dalam bahaya. Om Tomi, Dito, saya minat maaf karena acara makan malam jadi nggak berjalan dengan baik 🙏," ucap Sista lalu bangkit dari kursinya.
Saat kakinya mulai melangkah ke undakan tangga, Dito bersuara.
"Apa lo lupa kalau Sila yang udah buat lo putus dari Alvin?" Kata Dito.
Spontan Andre dan Tomi beralih menatap Dito. Berusaha mencerna ucapan Dito. Dengan perlahan kaki Sista yang tinggal sedikit lagi menginjak undakan tangga pertama, sontak langsung terhenti. Menoleh menatap Dito.
"Meskipun dia udah buat gue putus dari Alvin, tapi gue sebagai teman baiknya nggak tega ngeliat dia terluka. Meskipun dia udah lebih dulu ngebuat hati gue terluka."
"Tapi..."
"Udah Dit! 🖐️ Stop! Kali ini, please lo dengerin gue 🙏 saya minta maaf atas acara makan malam ini 🙏 Dito, apapun yang terjadi gue tetap bakal mau melanjutkan pertunangan kita. Jadi lo nggak usah khawatir atas jawaban gue. Karena gue udah yakin sama pilihan gue sendiri," jelas Sista lalu kembali melanjutkan langkahnya.
~SWIPE UP ⬆️~
KAMU SEDANG MEMBACA
KISAH KITA
RomanceBerusaha berjuang dan mempertahankan. Tapi hasilnya??? Apa harus diakhiri begitu saja atau tetap yakin kalau semuanya akan baik-baik saja?