Tepat di hari Sila sudah siuman, Sista, Dito dan Andre segera pulang ke Indonesia. Kembali fokus mempersiapkan apa yang harus di selesaikan sebelumnya. Ya, apalagi kalau bukan rencana pertunangan.
Ani ikut juga mengantar kepulangan mereka. Saat Ani tau bahwa Sista segera bertunangan dengan Dito, muncullah perasaan bersalahnya pada putri kandungnya itu.
"Sekali lagi Mama minta maaf, Nak. Mama merasa bersalah akan semua yang sudah terjadi dalam hubunganmu dengan Alvin 😞. Mama sangat menyesal."
Sista menghela napas, "Ma, udahlah. Lupain semua yang udah terjadi. Yang terjadi antara aku dengan Alvin, itu semua karena takdir. Tuhan yang kasih skenario seperti ini. Jadi aku berusaha untuk menerima 🙂"
"😟🙂 Mama merasa sangat bersyukur, karena Pak Andre sudah merawat mu dari masih bayi. Sikap yang kamu miliki sangat berbeda jauh dari Mama. Kamu begitu kuat dan tegar. Mama bangga sama kamu. Kamu mampu memaafkan kesalahan orang lain. Termasuk Mama dan juga Sila."
"Itu udah jadi kewajiban tiap manusia untuk saling memaafkan Ma 🙂. Tuhan saja Maha Pemaaf. Masa kita sebagai hamba-Nya, tidak mampu untuk memaafkan?"
Ani mengangguk.
"Jadi hari ini, Mama masih tetap di sini kan nemenin Sila?"
"Iya. Oh iya, nanti kamu jangan lupa undang Mama ya ☺️"
"Iya dong Ma. Itu udah pasti. Om Ali, sama Alvin juga harus dateng. Biar makin ramai 😊"
Perlahan senyum Ani pudar. Membuat Sista jadi mengernyit.
"Kenapa Ma?"
"Papa nya Alvin masih marah ke Mama 😞"
"Loh ada apa? Kenapa Om Ali marah ke Mama?"
"Papa nya Alvin, marah saat dia tau kalau Mama ketemu sama Papa kamu."
"😳 Papa? Jadi Papa masih hidup?"
"Iya Nak. Baru-baru ini Mama nggak sengaja bertemu sama Papa kamu. Karena gara-gara hal itulah, Papa nya Alvin marah ke Mama."
"Gimana keadaan Papa, Ma?"
"Dia baik-baik aja. Tapi di sini, Papanya Alvin salah paham ke Mama. Dan Mama juga nggak tau siapa yang udah berani foto Mama diam-diam waktu pas Papa mu spontan peluk Mama karena Mama larut dalam kesedihan. Kamu ingat kan, waktu pas pertama kamu pulang dari Spanyol? Mama berdebat sama Pak Andre?"
Sista mengangguk.
"Sampai sekarang, Mama nggak tau lagi harus gimana ☹️"
"Alvin udah tau masalah ini?"
Ani menggeleng, "belum. Mama nggak mau sampai pikiran Alvin pikirannya terganggu."
"Ngg... Mama punya kontak nya Papa?"
"Nggak. Mama nggak sempat minta waktu itu."
"Siapa nama ayah kandung Sista, Ma?"
"Dimas."
"Tunggu. Nama itu sepertinya nggak asing deh. Sebelumnya aku pernah dengar nama ini. Apa Mama punya fotonya?"
Ani mengangguk dan segera mengeluarkan ponselnya. Memperlihatkan wajah ayah kandung Sista.
Saat melihat foto itu, seketika Sista dibuat terkejut.
Swipe Up ⬆️
KAMU SEDANG MEMBACA
KISAH KITA
RomanceBerusaha berjuang dan mempertahankan. Tapi hasilnya??? Apa harus diakhiri begitu saja atau tetap yakin kalau semuanya akan baik-baik saja?