Culture Telah Merubah Segalanya

34 3 2
                                    

(Rindu dalam Hati- Arsy Widianto & Brisia Jodie)

Play the mulmed

***

Pukul delapan malam, Sista mencoba menghubungi Alvin. Ia harus berbicara dengan cowo itu sekarang. Ya, meskipun kamar apartemennya dengan kamar apartemen Alvin saling berhadapan. Tapi rasanya sulit bagi Sista untuk sekedar keluar dan mengetuk pintu untuk saling menanyakan kabar satu sama lain.

"Kita ketemu dibawah. Di taman apartemen"

Send

Alvin yang tengah menikmati musik dari ponselnya, kini melihat notifikasi chat dari Sista. Ia pun segera membacanya. Setelah tau isi chat itu, ia pun segera mengambil jaket yang ia gantung di lemari dan bergegas untuk keluar menemui Sista di taman.

Setelah sampai di bawah, ia segera menghampiri Sista.

"Ada perlu apa?" Tanyanya to the point.

Hati Sista sedikit teriris mendengar pertanyaan Alvin. Setidaknya Alvin menanyakan kabar dahulu saat memulai pembicaraan. Tapi hal itu tidak ia lakukan.

"Culture telah mengubah segalanya," ucap Sista tanpa menoleh menatap mata Alvin.

"Maksud kamu apa?"

"Ternyata dalam waktu tiga tahun, waktu yang cukup lama, mampu membuat kamu jadi Alvin yang berbeda. Kamu bukan Alvin yang dulu. Sekarang hati dan perasaan kamu udah berpaling. Tega kamu sama aku 😟"

"Kita akhiri segalanya"

Ucapan dari Alvin bagaikan petir yang menyambar tubuh Sista saat ini. Setetes air mata berhasil lolos dari kedua pelupuk mata Sista.

Sista mengangguk seraya mengusap air mata yang ada di pipinya, "oke, kalau itu mau kamu. Tapi setidaknya kenangan tiga tahun itu bisa menjadi kenangan yang tidak akan kamu lupakan selamanya. Terima kasih atas tiga tahunnya, Alvin Sanjaya."

Setelah mengucapkan kalimat itu, Sista pergi dari hadapan Alvin dengan berlinang air mata.

"Rasa itu masih tetap ada Al. Tapi kamu nggak perduli akan hal itu. Tega kamu. Mungkin rasa ingin memeluk itu ada, tapi sekarang rasanya sulit untuk dilakukan. Karena kamu telah membuat tembok kokoh diantara kita" batin Sista.

"Entah kenapa rasa itu hanya bisa muncul secuil saja di dalam hati Sis. Rasa ingin memeluk memang ada. Tapi rasanya ada sesuatu yang menghalanginya. Sehingga aku, hanya bisa diam dan meratapi apa yang terjadi" batin Alvin.

To be continued

Jangan lupa vote 🙂

Sampai jumpa di part selanjutnya 👋

KISAH KITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang