Tidak membutuhkan waktu yang lama, Sista segera mengambil jadwal penerbangan pada malam saat ia mendapatkan telfon dari pihak rumah sakit di Spanyol.
Akhirnya, tak banyak neko-neko Sista berangkat ke Spanyol bersama dengan Andre dan juga Dito. Tomi tidak bisa ikut karena beliau juga tiba-tiba mendapatkan telfon dari sang asisten jika akan ada beberapa berkas yang dikirim ke rumahnya untuk segera ditanda tangani.
🛫🛫✈️✈️🛬🛬
Setelah menempuh beberapa jam mereka pun tiba di Spanyol. Sista langsung menuju ke rumah sakit dimana Sila di rawat.
Tiba di sana, Sista segera menanyakan pada suster tempat Sila di rawat. Andre dan Dito hanya mengikut kemana langkah gadis itu menjelajah rumah sakit.
Sila ternyata masih di tangani oleh dokter. Tidak menunggu waktu yang lama, dokter pun keluar dari ruangan. Bersamaan juga dengan kedatangan Alvin dan juga kedua orang tuanya-Ali dan Ani.
"Dok, bagaimana keadaan Sila?" Tanya Sista.
Spontan Alvin menatap sejenak Sista kala mendengar pertanyaan Sista.
"Silahkan ke ruangan saya untuk lebih jelasnya," jawab sang dokter.
Sista mengangguk.
Alvin baru saja hendak ikut, tiba-tiba tubuhnya dihadang oleh tangan kekar Dito.
Alvin menatap Dito dengan kening berkerut.
Tatapan tajam yang dilontarkan Dito membuat Alvin terdiam.
"Lo nggak perlu ikut," kata Dito.
"Apa hak lo larang-larang gue? Gue juga perlu tau kondisi pacar gue," ucap Alvin.
"😏"
Tak menggubriskan larangan Dito, Alvin tetap mengikut ke ruangan dokter.
"Silahkan duduk," pinta sang dokter.
Sista mengikuti arahan sang dokter. Dan betapa kikuknya ia saat tiba-tiba Alvin duduk di sebelahnya.
"Jadi begini. Akibat kecelakaan yang menimpa pasien, ia kehilangan banyak darah. Dan kebetulan stok darah yang ada di sini sudah habis. Jadi kami dari pihak rumah sakit, ingin meminta persetujuan dari pihak terdekat pasien, untuk bisa mendonorkan darahnya," jelas sang dokter.
"Kalau boleh tau dok, Sila golongan darahnya apa?" Tanya Alvin.
"Golongan darahnya A."
Belum sempat Alvin kembali berucap, Sista mendahului.
"Ambil darah saya saja dok. Kebetulan golongan darah saya, sama dengan Sila," ucap Sista.
Alvin menatap Sista tanpa berkata apapun.
"Baiklah kalau begitu. Silahkan anda lengkapi format pengisiannya di sini," ucap sang dokter.
🍁🍁🍁
Keluar dari ruang dokter, Ani langsung bertanya pada Alvin.
"Bagaimana Al? Apa yang dokter itu katakan?"
"Sila kehilangan banyak darah. Dan dia butuh pendonor yang mau bersedia mendonorkan darahnya. Karena kebetulan stok darah di rumah sakit ini habis," ucap Alvin.
"Jadi? Siapa yang mau mendonorkannya?" Tanya Ali.
"Dia." Alvin menunjuk Sista.
Seketika Ani, Ali, Andre dan Dito dibuat terkejut.
SWIPE UP ⬆️
KAMU SEDANG MEMBACA
KISAH KITA
RomanceBerusaha berjuang dan mempertahankan. Tapi hasilnya??? Apa harus diakhiri begitu saja atau tetap yakin kalau semuanya akan baik-baik saja?