decision

2.7K 181 95
                                    

Shani turun dari mobil dengan banyaknya kamera menyorot ke arahnya. Mempertanyakan kebenaran berita pernikahannya yang entah kenapa jadi begitu heboh di media. Mungkin karena kehidupan pribadi gadis itu tidak pernah masuk pemberitaan media. Shani memang sangat menjungjung tinggi privasi dirinya maupun kekasih dan keluarga. Sehingga tentu mendapat berita bahwa artis muda yang tengah naik daun ini tiba-tiba telah mempersiapkan acara pernikahan membuat hampir semua wartawan infotainment menunggu di depan agensi yang menaungi Shani.

"Shan apa benar Mei nanti akan melangsungkan pernikahan sama Vino?"

"Shani bisa cerita cerita tentang pernikahannya? Apa nanti setelah menikah masih akan terjun di dunia hiburan?"

"Film sama Alex kan masih di bioskop ap aitu berpengaruh ke promosi film Its Okay not to be okay?"

Dan masih banyak pertanyaan lainnya yang hanya dijawab dengan senyuman oleh gadis itu. Ia masuk ke dalam kantor dan begitu di luar tangkapan kamera, senyum itu langsung menghilang. Raymond tiba-tiba memanggilnya. Juga Alex. Yang Shani tidak mengerti mengapa banyak wartawan juga mewawancarai Alex? Bahkan lelaki itu ga ada hubungannya dengan semua ini.

"Shan, di ruang meeting 3"

"Thanks Ka."

Begitu Shani masuk ke dalam ruangan, telah ada beberapa direksi dan juga Alex yang duduk di meja rapat. Shani memilih duduk di sebelah Alex dan merapalkan permohonan maaf karena telah mengganggu jadwal liburnya dengan pertemuan ini dan sederet gangguan wartawan.

"Sorry banget ya Lex"

"Its Ok Shan, kamu gapapa?"

Gadis itu hanya mengangguk dan tersenyum.

"Media gempar, promo kacau, PH yang mau ngangkat ini jadi web series narik kembali proposalnya. Ini efek dari kamu yang ga hati hati Shani." Raymond yang biasanya sangat ramah kali ini terlihat begitu serius. Sejak pagi dia sudah sibuk menjawab beberapa telpon dari beberapa brand yang bekerja sama dengan Shani.

"Maafin aku Ka"

"Kamu tau udah berapa brand yang minta pengajuan kembali kontrak? Mereka memang belum sampai ke tahap menarik kontrak mereka namun pengajuan kontrak kembali ini pasti kamu kena penalty atau penurunan biaya kontrak."

"Aku gapapa Ka, itu emang salah aku dan aku bertanggung jawab atas itu."

"Tapi bukan itu aja. PH film minta pertanggung jawaban. Target penonton yang mereka incar dengan memakai kamu sama Alex itu 2 juta penonton, dan baru seminggu memang bagus penjualan sudah 1 juta penonton tapi masih jauh dari target. Gimana kamu jelasin ini ke mereka? Ini bukan brand yang bisa ngekeep iklannya sampai masalah ini selesai trus publish lagi, ini film Shani. Bahkan film pertama yang mencapai satu juta di tahun ini."

"Terus pihak PH mau aku gimana Ka?"

"Bikin konpers, bilang bahwa undangannya itu baru sebatas rencana, sampaikan kalo kamu belum ada rencana untuk itu."

"Itu ga mungkin Ka Ray. Aku bahkan udah ngundur itu 3 bulan."

"Terus pertanggung jawaban ke PH nya gimana Shan? Ini karena ketidakhati-hatian kamu"

"Ka, sepertinya kita harus sepakat bahwa ini kecelakaan yang ga bisa diduga. Shani juga pasti ga tau kalau undangan itu bisa leaks padahal dia pake WO pasti untuk handle ini. Iya kan Shan?"

Shani mengangguk.

"Jadi yaudah terapin aja penalty ke Shani. Potong setengah dari bayaran dan bonusnya. Ga usah mempersulit dia lagi yang juga kena dampak di semuanya." Alex mencoba membantu Shani. Ia sangat mengerti posisi Shani saat ini yang pasti bukan hanya ditekan dari PH namun dari mana-mana.

To The Imperfect You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang