honeymoon

4.4K 195 130
                                    

Selama hidupnya, Shani tidak pernah merasa sebahagia ini saat bangun pagi karena pemandangan pertama yang dia jumpai adalah wajah damai suaminya yang memeluk tubuh Shani dengan sangat erat. Kemarin mereka baru saja melangsungkan pernikahan dan resmi menjadi sepasang suami istri.

Hari yang begitu melelahkan. Acara resepsi mereka selesai pukul 2 pagi, dan saat mereka selesai membersihkan diri, jam sudah menunjukkan pukul 3 pagi. Shani dan Vino memutuskan menunggu waktu shalat subuh dengan bercerita mengenai beberapa hal lucu yang mereka jumpai saat acara dan setelah itu untuk pertama kalinya Vino mengimami Shani shalat subuh.

Selanjutnya yang mereka lakukan hanya berpelukan sampai pagi. Karena sudah terlalu lelah, mereka berdua bahkan langsung tertidur dan tidak melakukan ritual malam pertama seperti kebanyakan orang. Jika tidak karena jam biologis Shani yang setiap pagi memang bangun pagi dan melakukan yoga, gadis itu mungkin masih tertidur pulas dengan nyamannya di dada sang suami. Namun kali ini dia telah terbangun, tepatnya sibuk memandangi wajah suaminya yang masih tertidur.

Biasanya Vino akan bangun pagi dan langsung membuat kopi sambil membaca berita atau berhadapan dengan laptop sebelum melakukan exercise ringan. Tapi sepertinya Vino sangat lelah harus berdiri seharian. Jika untuk Shani, gadis itu telah terbiasa syuting dan pemotretan berjam-jam.

"Mas, udah pagi.. Bangun yuuu" akhirnya Shani memutuskan membangunkan Vino. Bibirnya menjangkau wajah sang suami dan mencium pipi Vino dengan lembut.

"Pagi Shan..." Akhirnya Vino terbangun dan langsung mengubah posisinya agar berhadapan dengan Shani. Tangannya sibuk menggosok-gosok matanya karena masih mengantuk dan silau terkena cahaya matahari pagi.

"Pagi Mas.. Mau breakfast in bed? Aku telponin room service ya?"

Saat Shani akan bangkit, Vino malah merangkul pinggang istrinya dan menarik Shani kembali ke tempat tidur. Seakan tidak peduli pada protes Shani, Vino malah membenamkan kepalanya di dada sang istri dan melanjutkan tidurnya.

"By, ayo bangunn. Ntar sore kita udah harus flight ke SG, belum packing juga kan" Shani mengelus kepala Vino dengan lembut, jarang Vino bermanja-manja dengan Shani seperti ini. Ia menggigit bibirnya menahan desahan yang sudah akan keluar dari bibirnya saat hidung Vino menyentuh area dadanya yang tidak menggunakan bra dibalik piyama tipisnya.

"Masss..."

"Iya Shan" akhirnya Vino bangkit, namun dengan gerakan cepat mencuri sebuah ciuman di bibir Shani sebelum bangkit dan menuju ke toilet.

Vino sangat jarang berani bertindak seagresif itu pada Shani, bahkan suaminya itu cenderung pasif hingga Shani harus menggodanya terlebih dahulu. Namun melihat Vino sudah berani menciumnya, bahkan menahan tubuh Shani agar tetap di pelukannya membuat Shani bahagia.

Akhirnya Shani menghubungi room service untuk mengantarkan sarapan ke kamar VIP yang memang mereka book untuk satu malam. Setelah itu ia menghubungi Rachel agar membawakan barang-barang Shani, juga barang-barang Vino. Sore ini mereka akan langsung berangkat untuk bulan madu.

"Sayang mau bawa berapa baju?" Selesai sarapan Shani terlihat sibuk menyiapkan barang-barang yang akan mereka bawa untuk bulan madu. Beruntungnya Shani, honeymoon kali ini merupakan hadiah salah satu brand yang menggunakannya sebagai bintang iklan. Sehingga semua trip bulan madunya kali ini dibiayai langsung dari perusahaan.

"Disesuain aja Shan sama kamu."

"Celananya yang pendek aja ya? Kan nanti banyakan main air"

Vino hanya mengangguk. Sibuk mengamati istrinya yang tengah melipat pakaian ke dalam koper besar yang akan mereka bawa untuk bulan madu. Dengan tubuh masih ditutupi bathrobe sehabis mandi, dan rambut yang masih setengah basah, Shani dengan telaten menyiapkan semua keperluan mereka. Bahkan membawa beberapa bungkus indomie untuk antisipasi jika ternyata makanan disana kurang cocok dengan selera Vino.

To The Imperfect You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang