pertemuan pertama

2.7K 180 211
                                    

"Ok, cantik.. Bagus" Shani terlihat masih berpose mengikuti arahan yang diberikan oleh Gracio. Ini adalah hari kedua mereka melakukan sesi pemotretan setelah kemarin bertemakan hijaunya pegunungan di Tukad Melangit, saat ini mereka berganti lokasi ke Pantai Nyang Nyang yang terletak di Uluwatu. Panasnya sinar matahari yang menyengat kulit tidak menurunkan niat Shani, Gracio, maupun kru yang lain untuk melanjutkan sesi pemotretan.

Shani sama sekali tidak menyesali pilihannya merekomendasikan Gracio sebagai fotografernya. Mereka sudah banyak bekerjasama, sehingga ia tidak perlu risih lagi ketika Gracio menyentuhnya untuk membenarkan pose dirinya agar terlihat bagus di depan kamera.

Sementara Gracio sendiri juga sangat bersyukur bahwa model yang harus ia tangani hari ini adalah Shani yang memang sudah sangat tahu harus bagaimana, apa yang dia inginkan, dan yang terpenting Shani sangat pintar mengatur dirinya agar terlihat seksi dan mempesona. Hal yang tidak dimiliki oleh semua model.

"Ok break 30 menit ya, good job semua" Angga sebagai penanggung jawab lapangan menginstruksikan talent beserta kru untuk beristirahat. Semua langsung berbondong-bondong menuju tenda yang mereka dirikan sementara untuk berteduh.

"Good job Shan. Keren banget" Shani hanya tersenyum mendengar pujian Gracio yang masih terlihat fokus mereview hasil jepretannya di kamera. Dengan lembut gadis itu menarik tangan Gracio untuk segera menuju ke tenda.

Rachel dengan sigap mengambilkan infus water untuk Shani yang memang sudah ia sediakan sejak tadi, dan juga mengulurkan satu botol pada Gracio. Akhir-akhir ini mood Shani memang membaik karena ada Gracio, dan Rachel berpikir bahwa bosnya ini hanya kesepian karena ditinggal Vino.

"Kamu balik kapan Ge?"

"Besok kayaknya, kamu kapan?"

"Aku besok, tapi flight langsung ke NY"

Gracio menoleh sebentar pada Shani sebelum melanjutkan minumnya. "Ngunjungin Vino? Tapi kan ini baru dua bulan. Katanya ketemu tiap tiga bulan?"

"Iya ngasi kejutan tepatnya hehe... Ya gapapa maju sebulan doang"

"Haha posesif dasar"

Shani hanya menjulurkan lidahnya. Kebetulan besok hingga beberapa hari ke depan jadwalnya kosong sehingga ia berinisiatif mengunjungi Vino ke New York, ya lebih tepatnya ke negara bagian Massachusetts.

"Berarti berangkatnya dari Bali?" Gracio menambahkan. Saat ini lelaki itu sudah melepas kaos pantainya dan hanya menyisakan t-shirt putih yang sudah basah oleh keringat.

"Iya, besok sore... Nginep di Pullman juga kan Ge? Ntar malem cari frozen yogurt yuu?"

"Boleh, yang di Ubud tapi ya?" Shani hanya mengangguk. Setelah waktu istirahat itu berakhir, mereka melanjutkan sesi pemotretan yang tinggal beberapa take lagi.

Bali bukan merupakan tempat yang baru bagi Shani, namun dia jarang menghabiskan waktu untuk berjalan-jalan disini. Biasanya waktu off dia gunakan untuk istirahat dan pemulihan kondisi. Namun karena hari ini ia bersama Gracio, dan mengulang masa-masa mereka bersama dulu, ia pun ingin sejenak refreshing dari pekerjaannya selama dua bulan ini.

Setelah membersihkan badan Shani segera turun ke lobby dan mendapati Gracio sudah menunggunya disana.

"Outfitnya kaya belum nikah deh"

Gracio memandang Shani dari atas ke bawah. Gadis itu memang hanya menggunakan hoodie putih dan celana jeans panjang. Serasi dengan outfitnya yang juga hanya menggunakan sweatshirt abu dan celana pendek.

"Iya masa kalah muda dandanannya sama kamu. Langsung jalan yu? Keburu malem entar"

Sebelum itu, Shani mengambil handphonenya dan mengirimkan pesan kepada Vino

To The Imperfect You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang