somehow...

2.7K 210 341
                                    

Jika biasanya rumah sakit identik dengan ruangan dan lorong yang temaram, ubin berdimensi kecil, dan warna hijau serta putih yang mendominasi, berbeda dengan ruangan yang saat ini Shani tempati.

Gedung gedung tinggi di Jalan Sudirman menjadi pemandangan pertama yang ia jumpai ketika membuka mata. Tirai berwarna cokelat yang kemarin malam menutupi pemandangan Kota Jakarta pagi ini dibuka lebar. Di sebelah kanannya, masih dengan posisi yang sama Vino terlihat tengah tertidur di sofa hitam. Walau tertidur dengan posisi yang tidak nyaman, yaitu tangan terjulur ke kepala Shani dan kepala yang hanya berbantalkan lengan, lelaki itu terlihat sangat pulas. Mungkin karena memang sangat lelah menjaga Shani seharian.

Ketika tubuhnya berputar ke arah kanan agar dapat melihat wajah Vino lebih jelas, secara refleks tangan Vino bergerak mengelus kepala Shani walau mata laki-laki itu masih terpejam. Meyakini jika Vino tidak akan terbangun dalam waktu dekat, Shani meraih tangan itu dan menempelkan di pipinya.

Jika dulu ia akan sangat kesal jika Vino menyentuh wajahnya dengan tangan yang belum dibersihkan karena bisa menimbulkan jerawat, sekarang Shani benar-benar tidak memperdulikan hal itu. Sentuhan jemari Vino adalah ketenangan pertama yang ia rasakan semenjak perpisahan mereka.

Vino mulai membuka mata saat merasakan kebas pada tangannya. Niat awal untuk menghilangkan kebas pada saraf pergelangan tangannya pun ia urungkan saat melihat wajah damai Shani yang sedang berbantalkan tangannya.

Seketika rasa kebas pada terowongan karpal yang tadi ia rasakan menghilang. Vino malah terlihat betah memandangi wajah Shani yang begitu menggemaskan. Berbalut piyama pasien bermotif putih biru, tidak ada yang bisa menandingi paras cantik Shani saat tidur. Membiarkan posisi mereka seperti ini sebentar sepertinya tidak apa-apa.

Saat Shani membuka mata, sofa yang kemarin Vino tiduri telah kembali di posisi semula, begitu juga dengan tempat tidur yang sudah kembali ditinggikan. Shani benci mengakui, jika senyuman Vino yang saat ini menyapanya membuat lelaki itu terlihat lebih tampan. Apalagi dengan rambut setengah basah yang dibiarkan berantakan.

"Masih ga enak badan atau udah mendingan?"

Entah sejak kapan jantung Shani kembali berdebar keras setiap menerima sentuhan dari Vino, sedangkan laki-laki itu sendiri terlihat biasa saja meletakkan tangan di dahi serta leher Shani.

"Mendingan dari kemarin"

"Obatnya bekerja berarti. Kamu mau mandi atau sarapan dulu? Tadi Mama nelpon udah di Bandara mungkin bentar lagi sampai"

Bersamaan dengan itu pintu ruangan dibuka dan muncullah seorang perawat yang menawarkan diri untuk membantu Shani membersihkan diri.

Shani melirik Vino sekilas, dan hanya dengan lirikan sembunyi-sembunyi seperti itu saja sudah layak membuat Vino dinobatkan sebagai laki-laki paling peka sedunia.

"Biar saya aja yang bantu Sus, mungkin bisa bantu siapkan air hangatnya."

Vino tau, Shani tidak mudah nyaman dengan orang baru. Walau ia juga tau, Shani belum tentu mau dibantu olehnya, tapi melihat tidak ada penolakan darinya, Vino menyimpulkan bahwa keputusan yang ia ambil tepat.

"Kamu kurusan"

Saat Vino menggendong tubuhnya memasuki kamar mandi, Shani yang bagai seorang bayi dalam pelukan Vino masih bisa mendengar suara lelaki itu walaupun diucapkan dengan setengah gumaman.

"Aku lagi diet keto" Diet keto adalah diet yang mengurangi konsumsi karbo dan meningkatkan konsumsi lemak sehat agar tubuh beralih menggunakan lemak sebagai sumber energi.

"Buat apa sih diet diet, itu yang buat kamu jadi pingsan waktu syuting karena terlalu dipaksa. Bahkan ngangkat kamu udah ga berasa sekarang"

Jika dulu Shani paling malas jika sudah mendengar Vino cerewet, saat ini ia rela membayar berapapun agar bisa mendengar ceramah Vino lebih panjang lagi. Namun sepertinya itu hanya sebuah formalitas belaka, Vino tidak lagi berkomentar saat ia menjawab untuk tuntutan peran di film terbarunya. Lelaki itu malah sibuk memberikan pasta gigi pada sikat gigi Shani.

To The Imperfect You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang