Hingga ujung waktu

3K 190 92
                                    

Pokoknya kalo udah part di Jogja, dengerinnya SO7 aja udah. Playlist wajib. Kalo engga, ga update lagi wkwkwk >.<

Vino mengecek jam tangannya untuk kesekian kalinya, menunggu jadwal pendaratan pesawat yang ditumpangi kekasihnya dari Jakarta menuju Jogjakarta. Sesuai dengan permintaan Shani, dua hari kedepan mereka akan mencoba membicarakan rencana pernikahan mereka pada keluarga besar. Maka disela kesibukan Shani dengan undangan promosi filmnya, mereka menyempatkan mengadakan pertemuan ini. Walau sebelumnya Vino sempat bersitegang dengan Shani, namun lagi-lagi dia hanya bisa mengalah. Menerima dengan iklas keputusan Shani untuk mengundur waktu pernikahannya.

Mencegah berita-berita miring yang mungkin berhembus karena kepergian bersama ke Jogja, maka mereka memutuskan untuk terbang dengan flight yang berbeda. Vino bangkit kala melihat gadis yang amat dikenalnya berjalan mendekat ke arahnya, dengan masker dan topi baseball yang menutupi sebagian wajahnya, Shani Indira berjalan seorang diri di sepanjang arrival terminal.

"Lama ya nunggunya? Delay tadi di Jakarta Ka" Shani langsung menghampiri Vino dan memeluk tubuh kekasihnya erat, sebelum menggandeng lengan lelaki itu menuju pintu keluar.

"Lumayan lama sih, tapi gapapa kok. Tadi Koko bilang udah di luar sama Krishna."

Vino mengambil alih koper Shani dan mereka pun berjalan beriringan menuju pintu keluar. Lelaki itu hanya membawa tas ransel, satu tangannya menarik koper dan tangan lain dipeluk erat oleh sang kekasih.

"Langsung pulang ga nih Dek?" Ko Henri yang menjemput mereka bersama Krishna langsung bertanya begitu Shani dan Vino duduk di kursi belakang.

"Langsung pulang aja Ko, aku ngantuk banget baru pulang syuting jam 4 pagi" Shani langsung memposisikan diri dengan nyaman di kursi belakang, satu tangannya masih betah memeluk tangan Vino, dengan kepala yang bersandar di bahu kekasihnya. Sedangkan Vino memilih memperhatikan jalanan Jogja yang sudah lama tidak dia lewati.

"Kangen ya bos?" Henri melirik Vino dari spion dalam mobil.

"Iya kangen banget, kapan-kapan mesti gue sendiri yang monitoring ke kafe deh. Kelamaan di Bandung jadi lupa kalau panasnya Jogja juga ngangenin"

"Yuk lah ntar malem kita nongkrong di Burjo, atau di angkringan"

"Boleh, gue juga mau minta tolong"

Henri dan Vino memang berteman sejak SMA, walau tidak begitu dekat karena circle pertemanan yang berbeda. Begitu sampai di halaman rumah Shani, mereka berpandang-pandangan melihat Shani yang masih asik tertidur.

"Lo aja yang ngangkat ya, anter ke kamar di lantai dua" Henri turun lebih dulu dan membawa barang-barang Shani dan Vino, sedangkan Vino dengan hati-hati mengangkat tubuh Shani dan membopongnya ke dalam kamar. Melihat Shani yang terlihat sangat kelelahan membuat Vino sedikit khawatir, gadisnya bekerja sangat keras. Dengan lembut dia mengelus rambut Shani, dan mencium keningnya, sebelum bangkit dan memutuskan untuk pulang.

Tidak lama setelah Vino berpamitan pulang, Shani terbangun dan menyadari dirinya sudah tertidur di tempat tidur nyamannya. Dia memilih segera berganti baju rumah dan turun ke bawah. Kebetulan semua keluarganya tengah berkumpul.

"Mamaaaa" Shani langsung dengan manjanya menghambur ke pelukan Sang Mama. Rasanya sudah sangat lama mereka tidak bertemu. Shani memilih duduk diantara Papa Mama, dan baru menyadari Koko dan Adiknya sudah terlihat rapi.

"Kalian mau kemana?"

"Ada deh, Adek dirumah aja" Henri menjawab sambil memakai sepatunya, sedangkan Shani pun hanya menggerutu. Dia sangat lelah, jadi kalaupun diikutsertakan, dirinya pun akan menolak.

"Assalamualaikum" tiba-tiba terdengar suara yang sangat familiar di telinga Shani. Namun sebelum gadis itu sempat beranjak, Henri dan Krishna sudah bangkit lebih dulu.

To The Imperfect You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang