Six Degrees of Separation

1.3K 103 38
                                    

Caca POV

Katanya, setiap orang di bumi bisa terhubung dengan yang lainnya hanya dengan enam hubungan. Jadi, kita hanya butuh kurang dari tujuh kenalan untuk menyambungkan kita ke sosok idola yang kita pikirkan mustahil untuk dijangkau.

Dan Six Degrees of Separation Theory, benar-benar membuktikan bahwa aku bisa terhubungan dengan seseorang yang tak pernah aku sangka, seorang pelantun kesabaran yang hebat.

Mulai dari Mami dan Papi, yang melahirkan dan menemaniku hingga awal duduk di junior high school. Kemudian tanpa aku duga setelah Mami meninggal, Tante Nia, sahabat Mami yang dikenalkan Papi tiba-tiba mulai sering mengecek keadaanku. Mulai mencoba mengisi peran seorang Ibu. Aku kira, mereka bisa berpura-pura berduka sedikit lebih lama. Mami bahkan belum genap 1000 hari meninggalkan kami. Tapi sepertinya Papi tidak sabar untuk memboyong Tante Nia yang baru saja bercerai, bersama dengan keluarganya ke rumah kami. Dan juga mengirimku sejauh mungkin dari Mami dan kenangannya.

Aku diperkenalkan pada Gita tepat di meja makan, seminggu setelah Papi meminta izin, bukan tepatnya memberi tahu bahwa ia akan menikah lagi. Gita, adalah satu-satunya orang yang tidak terlihat bahagia dengan penyatuan dua keluarga kami. Dia adalah orang yang selalu mendukung penolakanku, dan aku juga selalu satu suara dengan pemberontakannya. 3 bulan pertama, Papi masih selalu mendengar rengekanku. Aku yang tidak mau liburan sekolah bersama keluarga barunya. Aku yang tidak mau dibelikan barang yang sama dengan saudara-saudara sambungku. Aku yang selalu menguji kesabaran Papi, membuat posisinya sulit karena harus memilih antara aku dan keluarga barunya.

Maafin Caca ya Pi, itu salah satu cara Caca membesarkan hati jika Caca masih menjadi putri kesayangan Papi. Cinta matinya Papi, seperti yang selalu Papi ucapin dulu.

Tapi ternyata, posisi ku akhirnya tergeser ya Pi? Sama seperti bukan lagi Mami yang ada di hati Papi sekarang, aku pun bukan lagi penghilang lelah yang Papi cari saat pulang kerja.

Rengekan-rengekanku tidak lagi membuat Papi tersenyum gemas, seringkali malah membawa riak kemarahan dan frustrasi.

Hingga suatu malam yang tak mungkin Caca lupain, Papi berkunjung lagi ke kamar aku setelah sekian lama. Membawa satu amplop berisi dokumen kepindahanku ke Amerika.

Biasanya Papi ga akan pernah tega kalau aku nangis, tapi malam itu Papi sepertinya sudah muak ya Pi?

Maafin aku ya Pi, yang selalu nambah beban Papi sesudah kepergian Mommy.

Maaf aku selalu menguji kesabaran Papi, hanya untuk mendapatkan perhatian lebih.

Maaf kalau aku belum bisa menerima pasangan hidup Papi, aku hanya belum rela sosok Mommy aku digantikan dengan cepat.

Malam itu, pertama kalinya aku sadar bahwa semua orang menyerah menghadapi aku yang banyak mau. Aku yang cengeng, dan egois.

Jangankan Papi yang seorang Ayah, Kak Shani bahkan mungkin membenciku karena hampir saja merusak rumah tangganya. Dari Gita, aku mengenal Kak Shani, seseorang yang cantikkkkk bangetttt. Secantik itu. Aku yang ga pernah minder, untuk pertama kali merasa terlihat seperti bocah SMP jika bersanding dengan dia.

Melihat Kak Shani, selalu terbersit rasa iri. Iri dengan semua kebahagiaan yang dia miliki. Selengkap itu hidupnya, apa tidak mau membagi sedikit kebahagiannya denganku?

Membagi sosok Kak Vino, laki-laki yang paling aku syukuri telah lahir di dunia, dan dipertemukan denganku.

Awalnya, aku egois ingin Kak Vino selalu bersamaku. Aku merasa, orang seperti dia tidak boleh disia-siakan.

Setelah kehilangan Mami dan Papi, mendapat seseorang seperti Kak Vino yang benar-benar peduli padaku adalah hadiah terbaik. Dan Chika kecil yang egois muncul lagi. Aku merasa hanya perasaanku yang paling penting. Aku tidak mau lagi kehilangan orang yang menyayangiku.

To The Imperfect You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang