"Angkat tanganmu membentuk sudut 90°."
Heejin mengikuti arahan Jaemin yang berdiri di belakangnya sembari membantunya membuat sudut 90°.
"Iya begitu. Sekarang kau coba sendiri." Ucap Jaemin dan diangguki oleh Heejin.
Jaemin berdiri menjauh dan Heejin berputar sebanyak 3 kali lalu diikuti tangannya membentuk sudut 90° dengan sempurna.
Heejin tersenyum riang mendengar Jaemin bertepuk tangan. Mereka duduk bersebelahan. Heejin tidak menyangka kalau mewakili kelas bisa semenyenangkan ini. Dia bahkan diijinkan tidak mengikuti pelajaran bersama Jaemin.
"Begitu saja butuh 5 menit." Ejek Jaemin yang dibalas oleh lirikan tajam Heejin.
"Hanya 5 menit. Bukan 5 jam."
"Menit itu juga waktu."
"Diamlah. Aku lelah. Lagunya terlalu berenerjik." Ujar Heejin.
Jaemin pun mengakui. Apa yang dikatakan Heejin memang benar. Lagu yang dipilihkan bu Lisa memiliki tempo yang sangan cepat. Mereka sudah menyarankan lagu pilihan mereka, tapi ternyata sekolah lah yang menentukan lagunya.
Seseorang tiba-tiba masuk ke ruang ekskul dance dengan tergesa. Dan hal itu tentu membuat Heejin dan Jaemin terkejut. Orang itu adalah Haechan, teman sekelas mereka.
"Hee, Jeno berkelahi lagi dengan Hwall di lapangan." Katanya.
Mendengar itu, Heejin dengan cepat berlari menuju lapangan. Banyak orang berkumpul disana. Ada yang berteriak, ada yang bersorak dan ada yang hanya diam. Tapi tak ada satupun yang berusaha melerai Jeno dan Hwall.
Heejin hendak menghampiri Jeno tapi ditahan oleh Jaemin. Heejin berusaha melepaskan tangan Jaemin di lengannya.
"Jaemin lepas. Kalau tidak dihentikan, nanti Jeno bisa babak belur."
Jaemin memegang kedua pundak Heejin. Membuat Heejin berhenti berulah.
"Siyeon saja memilih diam disana." Heejin mengikuti arah jari Jaemin yang menunjukkan Siyeon sedang berdiri di depan kelas.
"Aku tidak peduli. Aku harus hentikan mereka."
Heejin berhasil mendorong Jaemin dan dia berlari menghampiri Jeno yang terlihat sedang memukuli Hwall tanpa ampun.
"LEE JENO!!" Teriak Heejin.
Dan hal itu berhasil membuatnya menjadi pusat perhatian. Tak terkecuali Jeno. Heejin menggeleng dengan mata yang menahan tangis. Jeno melepaskan Hwall dan menghampiri Heejin.
Heejin terpekik melihat Jeno terjatuh tepat di depannya karena dipukul oleh Hwall. Hwall kembali mundur saat Jeno bangun dan menghampirinya.
Heejin berlari untuk menghentikan Jeno, tapi langkahnya terhenti saat seseorang mendahuluinya. Siyeon memeluk Jeno. Dan hal itu berhasil membuat Jeno berhenti.
Siyeon memeluk Jeno dengan hati-hati. Jeno menaruh kepalanya di pundak Siyeon. Heejin melengos. Siyeon dibantu Jaemin memapah Jeno. Jeno menatap Heejin sambil berlalu. Heejin menangis. Keadaan Jeno benar-benar parah.
Dia berlari menuju ruang bk meminta izin tidak masuk kelas untuk Jeno. Setelah dapat dan menaruhnya di meja guru, Heejin kembali berlari menuju UKS. Dia harus mengobati Jeno.
Heejin berhenti di depan pintu UKS, dia mengatur nafasnya. Lalu membuka pintu UKS dan masuk menghampiri Jeno.
Heejin menggigit bibir bawahnya melihat Siyeon mengobati Jeno. Siyeon menyadari kedatangan Heejin pun menoleh menatap gadis itu.
"Aku sudah meminta surat izin dari BK." Kata Heejin melirik Jaemin yang ternyata juga ada disitu.
"Terimakasih Heejin." Ujar Siyeon, dan Heejin mengangguk. "Kalian bisa kembali ke kelas. Biar aku yang mengobati Jeno."
KAMU SEDANG MEMBACA
School Love Story √√
FanfictionBook 1 Ini kisah cinta anak sma. Masih naif. Masih egois mengakui rasa Jeno-heejin # 1 - Jaejin