Heejin dan Jeno sudah berada di parkiran sejak 10 menit yang lalu. Mereka masih menunggu yang lain. Sebenarnya Jeno sudah rewel mengajak Heejin untuk ditinggal saja.
Tapi Heejin menolak, mereka sudah berjanji akan masuk ke kelas bersama. Karena hari ini adalah ujian hari pertama.
"Hai Jen. Hai Hee." Sapa Haechan yang baru saja sampai bersama Renjun.
Mereka berdua tersenyum ramah pada Heejin. Heejin sedikit tercengang melihat senyum Renjun. Terlihat, manis?
Jeno tersenyum pada Renjun dan Haechan dan senyumnya hilang saat melihat Heejin yang terus menatap Renjun kagum.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Menunggu siapa?" Tanya Renjun.
"Orang. Sudah sana kalian pergi." Jawab Jeno sekaligus mengusir mereka.
Haechan dan Renjun tertawa hambar menanggapi ucapan Jeno. Walau tertawa dengan terpaksa, tapi hal itu mampu membuat Heejin tambah terhipnotis.
Renjun menoleh dan menatap Heejin. Heejin terkesiap dan langsung mengalihkan pandangannya. Hal itu sontak membuat Renjun tersenyum kecil dan menggeleng.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Renjun dan Haechan akhirnya memilih pergi saat merasa aura di parkiran semakin panas. Heejin masih tidak sadar kalau Jeno tengah menatapnya tajam. Karena fokus Heejin masih terpaku pada Renjun.
"Jen." Panggil Heejin tanpa menoleh.
"Apa!?" Tanya Jeno galak.
Heejin menoleh menatap Jeno dengan tatapan heran.
"Galak sekali." Sahut Heejin.
Heejin merapatkan tububnya ke arah Jeno.
"Renjun sudah punya pacar belum?" Tanya Heejin.
Jeno mendelik pada Heejin. Lalu mengapit kepala Heejin di ketiaknya. Heejin tentu memberontak, walau ketiak Jeno wangi tapi tetap saja.
