16

367 39 0
                                    

"Apa tidak bisa mengatakan padaku kalau kau ingin ke rumah Jeno? Kalau kau bilang, akan aku antar." Omel Jaemin.

Mereka duduk di bangku pinggir lapangan. Setelah jam istirahat pertama Jaemin yang tiba-tiba pergi. Heejin langsung menarik Jaemin di jam istirahat kedua.

"Maaf Jaem. Aku hanya takut nanti kau marah." Cicit Heejin.

"Justru kalau kau bohong seperti ini yang membuatku marah. Aku khawatir asal kau tau. Jeno juga malah bohong."

Heejin menahan senyumnya. Semenjak jadi pacar Jaemin, Heejin baru tau kalau pria itu sangat suka ngomel dan cerewet.

"Iya maaf. Aku tidak akan begitu lagi. Kemarin aku terlanjur kalut. Aku ingin menyelesaikan urusanku dengan Jeno." Jelas Heejin.

"Kemarin itu kebohongan mu pertama mu. Jangan bohong lagi." Ucap Jaemin.

"Siap kapten." Heejin membuat pose hormat.

Jaemin tertawa lalu mengusak rambut Jaemin. Dan menggenggam tangan gadis itu. Heejin melihat sekitar, takut ada guru yang lihat.

"Oh ya, apa yang kau bicarakan dengan Jeno dan Hyunjin tadi pagi?" Tanya Heejin.

"Bukan apa-apa." Jawab Jaemin.

Heejin menatap Jaemin dari dekat dengan tatapan selidik.

"Kau tidak menyembunyikan apapun dariku kan?" Tanya Heejin.

"Tidak sayang." Kata Jaemin lalu mengecup pipi Heejin cepat.

Heejin memegang pipinya dengan tangan kanan. Dan tangan kirinya memukul lengan Jaemin.

"Kemarin Jeno sekarang kau." Teriak Heejin kesal.

Raut wajah Heejin langsung berubah. Saat menyadari baru saja membuat kesalahan besar.

"Jeno?" Tanya Jaemin sambil berteriak.

"Maksud ku kemarin itu Jeno....Anu. Aduhh." Heejin jadi bingung sendiri.

"Wah bajingan! Berani sekali dia." Unmpat Jaemin lalu berdiri dari duduknya.

Heejin langsung memegang lengan pria itu.

"Jangan marah."

"Bagaimana aku tidak marah. Kekasihku di cium pria lain."

"Tapi Jeno bukan orang lain."

Jaemin mendelik kesal dengan jawaban Heejin.

"Hee, kau kekasihku. Kau itu milikku sekarang. Tidak boleh ada yang menyentuhmu selain aku. Bahkan Jeno sekalipun. Enak saja dia menciummu. Aku keduluan." Omel Jaemin lagi.

Heejin terkekeh pelan. Lalu dengan iseng mencium pipi Jaemin. Dan pergi berlali dengan cepat meninggalkan Jaemin.

Heejin berlari menuju kelas. Dan kedatangannya disambut oleh tatapan bingung Hyunjin, Jeno dan Siyeon. Melihat Heejin langsung duduk sambil menundukkan wajah, mereka bertiga menghampirinya.

"Hee?" Panggil Jeno.

Heejin mengangkat wajahnya.

"Kenapa wajahmu merah seperti itu?" Tanya Hyunjin.

"Bukan urusanmu." Balas Heejin sambil mengibaskan tangannya di pipi. Berusaha menghilangkan rasa panas disana.

"Kau akan seperti itu jika sedang malu. Malu kenapa?" Tanya Jeno.

Setau Jeno, Heejin hanya akan merona karena dia. Tapi sekarang ternyata ada alasan lain.

"Bukankah kau tadi pergi bersama Jaemin? Kemana dia?" Tanya Hyunjin.

School Love Story √√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang