"Jeno bangun."
Heejin mendorong tubuh Jeno hingga pria itu jatuh dari kasur. Jeno sontak membuka matanya dan mengaduh.
"Kalau mau membangunkan, jangan seperti ini. Lengan ku jadi sakit." Keluh Jeno sambil mengelus lengannyanya.
"Iya-iya terserah. Sana keluar. Mumpung kak Jung belum pulang." Balas Heejin.
Jeno melihat jam yang ada di kamar Heejin.
"Sudah pukul 6 pagi. Ini hari minggu. Bagaimana kalau kita jalan-jalan?" Ajak Jeno.
Heejin menggeleng pelan. Lalu mengusap wajahnya.
"Aku harus berlatih dengan Jaemin nanti. Kau kalau mau jalan-jalan, ajak Siyeon saja."
Jeno menatap Heejin kesal. Sedangkan yang ditatap memilih tidak peduli dan pergi menuju kamar mandi.
Jeno pun akhirnya pergi. Dia pulang. Tanpa pamit. Heejin yang baru saja selesai mandi pun mencari Jeno ke seluruh penjuru rumah. Dan baru sadar kalau motor Jeno sudah tidak ada.
"Tadi malam Jaemin yang pergi tanpa pamit. Sekarang Jeno." Gerutu Heejin sambil berjalan kembali ke kamar nya.
Dia harus menghubungi Jaemin. Mereka ada janji dengan bu Lisa pukul 8 nanti di aula sekolah.
Ternyata Jaemin sudah mengiriminya pesan terlebih dahulu.
Jaemin
Aku akan ke rumah mu pukul 07.30Heejin
IyaHeejin segera merapikan tatanan rambutnya. Dia memilih untuk mengepang rambutnya. Untuk memudahkannya menari nanti.
Dia sedikit memoles bibirnya dengan lipstik berwarna peach. Setidaknya sekarang dia tidak terlihat pucat.
Ponselnya bergetar. Ada telepon dari Jaemin. Heejin pun segera mengangkatnya.
"Halo."
"Aku di depan rumah mu."
"Oke."
Heejin mematikan sambungan telfon mereka. Dan segera berlari turun. Setelah menggunakan sepatu, dia segera mengunci pintu dan menghampiri Jaemin.
Dia berjalan sambil memainkan ponselnya. Heejin lupa kalau dia belum memberitahu Jungkook.
"Jangan bermain ponsel saat berjalan." Tegur Jaemin.
Heejin mengangguk tapi tidak mengindahkan teguran Jaemin. Bahkan saat gadis itu sudah berdiri di sebelah Jaemin, dia masih tetap memainkan ponselnya.
Jaemin merebut ponsel Heejin dengan kasar. Dan dibalas dengan raut wajah kaget dari Heejin.
"Aku sedang memberitahu kak Jung. Kembalikan!" Heejin menyodorkan tangannya.
Jaemin mengembalikan ponsel Heejin. Heejin pun kembali berkutat pada ponsel. Untuk mempersingkat waktu, Jaemin membantu Heejin memakai kan helm.
Heejin yang terlampau sibuk berdebat dengan kakaknya di ponsel hanya diam. Setelah selesai dengan ponsel, Heejin pun naik ke motor Jaemin.
"Udah?" Tanya Jaemin.
"Udah." Jawab Heejin.
Jaemin pun melajukan motornya. Heejin bingung ingin berpegangan pada apa. Biasanya ia akan berpegangan pada tas pria itu. Tapi kini Jaemin tidak membawa tas.
KAMU SEDANG MEMBACA
School Love Story √√
FanfictionBook 1 Ini kisah cinta anak sma. Masih naif. Masih egois mengakui rasa Jeno-heejin # 1 - Jaejin