Bonchap 1

682 35 9
                                    

"Wah, darimana kau dapat info tentang villa sebagus ini?" Tanya Ryujin takjub.

Bagaimana tidak, villa tempat mereka menginap dikelilingi oleh perkebunan juga pertanian. Banyak pohon buah dan sayur di sekitar mereka.

"Bukankah aku hebat?" Sombong Hyunjin yang langsung dihadiahi tepukan ringan pada wajahnya oleh Ryujin.

"Hyunjin, itu kebun anggur bukan?" Tanya Siyeon.

Hyunjin menoleh dan mengangguk.

"Mau kesana?" Tanya Soobin.

"Tunggu dulu. Kita tunggu petani dan tukang kebun disini dulu." Tutur Hyunjin.

Sambil menunggu, Heejin mengajak Jeno untuk berfoto. Mereka memilih spot foto yang langsung menampilkan hamparan luas dengan banyak pohon besar.

Empat orang pria datang menghampiri mereka. Bisa ditebak kalau itu adalah pengurus disini. Setelah hampir setengah jam menjelaskan segala hal tentang villa dan sekitarnya, mereka masuk ke kamar masing-masing.

Satu kamar diisi oleh dua orang. Awalnya Hyunjin menyarankan untuk dengan pasangan masing-masing. Beberapa setuju. Tapi Jaemin jadi pihak paling menentang keputusan itu.

Akhirnya setelah berunding cukup panjang, mereka dibagi menjadi Jeno-Hyunjin, Soobin-Jaemin, Heejin-Siyeon, Ryujin-Minju.

Heejin sedang mengepang rambut Siyeon saat pintu kamar mereka diketuk dari luar. Heejin menghela nafas kasar.

"SEBENTAR!" Teriak Heejin.

Ketukan terhenti. Dan Heejin dengan segera menyelesaikan kepangan rambut Siyeon.

"Kau cantik Yeon. Pantas Jeno sampai segila itu dulu." Canda Heejin.

Siyeon hanya tertawa menanggapinya.

"Ayo lihat siapa itu." Ajak Siyeon.

Siyeon membuka pintu. Ada Jeno dan Soobin disana. Heejin bersandar pada pintu.

"Ayo kita lihat kebun anggur." Ajak Soobin pada Siyeon.

Tentu saja gadis itu mengangguk semangat. Anggur adalah buah favoritnya. Setelah Siyeon dan Soobin pergi, Heejin mengalihkan pandangannya pada Jeno.

"Ayo ikut mereka. Aku juga mau makan anggur." Ucap Heejin sambil menarik tangan Jeno.

Setelah sampai, keempatnya langsung berpencar. Siyeon memetik sebuah anggur. Saat akan memakannya, Soobin mengambil anggur itu.

"Anggur ini harus dibersihkan dulu." Soobin mengusap anggur itu pada bajunya. "Ada pestisidanya, nanti bisa jadi kanker."

Lalu menyuapkannya pada Siyeon. Siyeon tersenyum karena rasa anggur yang sangat manis.

"Siyeon, kau boleh memetik anggur disini. Tapi jangan langsung dimakan ya. Kita timbang dulu disana." Tutur Soobin.

Siyeon baru saja hendak melahap anggur itu. Tapi kalimat Soobin menghentikan semuanya.

"Tidak peduli." Gumam Siyeon pelan lalu melahap anggur itu.

"Siyeon kau tidak memakan anggur-anggur itu kan?" Tanya Soobin di belakang Siyeon.

Siyeon menggeleng. Lalu kembali melancarkan aksinya, baru saja anggur itu dia gigit, Soobin memergokinya. Membuat Siyeon belum sempat mengunyah anggur itu.

"Kau ini memang ya." Tutur Soobin.

Soobin mendekatkan wajahnya dengan cepat dan mengambil anggur yang ada di mulut Siyeon.

Siyeon membelalak kaget lalu memukul lengan Soobin secara bertubi-tubi.

"Dasar mesum. Dasar pencuri." Teriak Siyeon.

School Love Story √√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang