40

733 40 6
                                    

Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak 3 menit yang lalu. Dan guru yang mengajar baru saja keluar. Heejin merapikan buku-bukunya.

Siyeon dengan tas yang sudah dia tenteng rapi lewat di depan mejanya dan Jeno menarik tangan Siyeon.

"Apa?" Tanya Siyeon.

Heejin hanya memperhatikan dalam diam. Entah apa yang keduanya sembunyikan, tapi Heejin yakin itu adalah masalah besar.

"Pulang naik apa?" Tanya Jeno.

"Dijemput Soobin." Jawab Siyeon.

"Yeon, kau yakin?" Tanya Jeno lagi.

"Apa aku sedang terlihat ragu?" Tanya Siyeon balik.

Heejin bergidik ngeri melihat dan mendengar perdebatan mereka. Bahkan Jaemin dan Hyunjin saja hanya diam sama seperti Heejin.

Sudah lama mereka tidak melihat Siyeon bicara dengan nada sangat dingin. Jeno dengan tidak ikhlas melepas tangan Siyeon.

Siyeon pun pergi tanpa menoleh ke belakang lagi. Hyunjin dan Jaemin langsung menghampiri Jeno yang diam saja.

"Jeno, apa Siyeon baik-baik saja?" Tanya Hyunjin.

"Tidak." Jawab Jeno.

Heejin menatap Jeno dalam. Dapat dia rasakan besarnya masalah yang dirasakan Siyeon dari raut wajah Jeno.

"Ah iya. Besok minggu bagaimana? Apa aku batalkan saja?" Tanya Hyunjin.

"Jangan, besok Siyeon akan ikut. Kita hibur dia." Jawab Jeno.

Heejin jadi tambah yakin akan pikirannya. Siyeon sangat rapuh.

"Masalah apapun yang Siyeon alami, kita harus membantunya." Tutur Jaemin.

"Harus. Kita sahabatnya kan? Tapi aku tidak akan menceritakan apapun pada kalian kalau bukan Siyeon sendiri yang mengatakannya." Balas Jeno.

Heejin, Jaemin dan Hyunjin mengangguk.

"Oh ya, Hee. Tadi ada adik kelas bertanya padaku siapa nomor absen 13. Jadi ku jawab itu kau." Tutur Hyunjin.

Heejin tersenyum tipis lalu mengangguk sebagai tanggapan terhadap laporan Hyunjin tadi.

"Yasudah, ayo pulang." Tutur Jeno lalu menggandeng tangan Heejin.

Wajar dan sudah biasa. Jadi tidak ada yang tahu ataupun sadar kalau Heejin dan Jeno pacaran.

Keempatnya berjalan bersama menuju parkiran.

"Hee kalau nanti kita putus itu artinya kita bertiga akan menjadi daftar mantanmu." Canda Jeno.

Heejin hanya tertawa menanggapi candaan Jeno. Memang benar.

"Wait. What? Aku tidak salah dengar kan?" Tanya Hyunjin.

"Kurasa tidak. Karena aku juga dengar." Jawab Jaemin.

"Heejin memang tidak waras." Ucap Hyunjin.

🎶🎶🎶

"Lama menunggu?" Tanya Siyeon sambil menerima helm yang disodorkan oleh Soobin.

"Tidak terlalu lama, sekolah kita kan jam pulang nya hampir sama." Jawab Soobin.

Motor Soobin mulai menjauh dari area sekolah. Tidak seperti biasanya yang Soobin pasti akan mengajak Siyeon pergi dulu. Kali ini Soobin langsung mengantar Siyeon pulang.

Motor berhenti tepat di depan rumah Siyeon. Mesin motor juga sudah dimatikan. Tapi Siyeon tak kunjung turun dari motor. Soobin mengusap lengan Siyeon yang masih setia memeluk pinggangnya.

School Love Story √√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang