37

354 33 15
                                    

"Apa?" Tanya Siyeon.

Soobin menggeleng. Tapi pandangan pria itu tak lepas dari wajah Siyeon yang berada di spion. Lama-lama Siyeon jadi risih juga.

"Apa Choi Soobin?" Tanya Siyeon lagi.

Tapi kali efeknya berbeda bagi Soobin. Siyeon yang bertanya sambil memanggil namanya itu damagenya bukan main.

Soobin jadi malu sendiri.

"Apa hm?" Tanya Siyeon lagi dan lagi.

Tapi kali ini lebih lembut. Terlebih diakhiri dengan deheman pelan. Soobin jadi melayang.

"Baru dua hari tapi kau tambah cantik ya." Ucap Soobin.

Siyeon gumoh. Lalu tangannya terangkat dan memukul helm Soobin hingga Soobin terjenggung ke depan.

Baru saja Soobin hendak memprotes, lampu lalu lintas sudah berwarna hijau. Dan ada beberapa klakson berbunyi. Soobin pun buru-buru menjalankan motornya sebelum banyak makian mengarah padanya.

"Soobin, siapa pria yang dipanggil kak Taehyung tadi?" Tanya Siyeon sedikir berteriak karena ramainya jalanan sore itu.

"Kak Taehyung itu sepupu ku." Jawab Soobin juga berteriak.

"Kenapa kak Taehyung kenal Heejin?" Tanya Siyeon lagi.

Motor Soobin berhenti tiba-tiba. Siyeon melirik ke arah spion yang menampilkan wajah Soobin.

"Siyeon." Panggil Soobin.

"Hm?" Sahut Siyeon.

Soobin menatap Siyeon dari spion. Dan kini mata keduanya beradu. Terdengar helaan kasar dari Soobin.

"Jangan bahas orang lain saat kita bersama. Bisa?" Tanya Soobin.

"Jadi, aku dan kau sudah menjadi kita?" Tanya Siyeon balik.

Soobin menarik kedua tangan Siyeon untuk memeluk pinggangnya. Siyeon seperti tersihir oleh tatapan teduh Soobin. Gadis itu hanya diam. Bahkan tanpa sadar, kepalanya sudah bersandar pada bahu Soobin.

"Tidak di atas motor. Kita cari tempat lain." Ucap Soobin lalu kembali menjalankan motornya memecah keramaian jalanan.

Siyeon tersenyum di bahu Soobin. Dan beruntungnya Soobin melihat itu. Dia jadi ikut tersenyum.

Siyeon melirik tangannya yang melingkar di pinggang Soobin. Seperti Heejin yang nyaman memeluk pria lain selain Jeno yaitu Jaemin. Dan kini Siyeon juga merasa nyaman memeluk pria lain selain Jeno. Dan pria itu Soobin.

Apa Siyeon senang? Tentu saja. Jeno seperti hilang dari fikirannya saat bersama Soobin. Obsesi Siyeon pada Jeno seakan lenyap begitu saja.

Tunggu! Apa Siyeon jatub semudah itu pada pesona seorang Soobin?

Soobin yang hanya Siyeon tau namanya. Marganya. Nomor telfonnya.

Siyeon hanya tau itu. Siyeon masih belum mengenal Soobin. Belum saatnya Siyeon jatuh untuk Soobin.

"Soobin." Panggil Siyeon.

"Hm?" Sahut Soobin.

Siyeon tersenyum. Pantas saja wajah Soobin memerah saat Siyeon menyauti panggilannya tadi deheman. Sekarang Siyeon tau apa penyebabnya. Siyeon jadi lemah.

"Aku menyukaimu."

Motor Soobin kembali terhenti mendadak. Jika tadi mereka berada di pinggir jalan, kali ini mereka berada di tengah jalan.

Siyeon langsung mengomel karena banyaknya klakson juga makian yang diarahkan kepadanya juga Soobin.

Soobin melajukan motornya dengan kecepatan penuh. Siyeon jadi merapatkan pelukannya. Apa Siyeon melakukan kesalahan?

School Love Story √√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang